Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng hadir memberikan bekal semangat kepada 588 mahasiswa Untag Semarang yang tengah menjalani prosesi wisuda. Di antara ratusan wisudawan terdapat dua anggota legislatif, Wakil Ketua DPRD Jateng, Muhammad Saleh dan Anang Budi Utomo, anggota DPRD Kota Semarang.
Di hadapan ribuan hadirin, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, menyampaikan pesan menyentuh sekaligus penuh harapan bagi para lulusan yang akan segera mengarungi dunia nyata.
“Hari ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah bukti bahwa mimpi besar yang diiringi kerja keras dan doa akan menemukan jalannya,” ujar Agustina dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan meriah. Ia memuji ketekunan para wisudawan yang telah melewati proses panjang dan menantang hingga akhirnya layak menyandang gelar akademik.
Baca: Ganjar Tekankan Kepemimpinan Strategis
Menurutnya, toga yang dikenakan para wisudawan adalah simbol perjuangan, bukan sekadar atribut akademik. Di balik toga itu, kata dia, ada wajah-wajah penuh syukur dari orang tua, para dosen, hingga sang wisudawan sendiri. “Keberhasilan hari ini adalah mahkota dari perjalanan panjang dan penuh makna,” lanjutnya.
Namun Agustina juga mengingatkan bahwa wisuda bukanlah titik akhir. Ia menekankan bahwa pencapaian akademik ini adalah awal dari babak baru kehidupan yang menantang. Dunia nyata, kata dia, menanti kontribusi nyata dari para lulusan: melalui inovasi, etika, dan keberanian menciptakan perubahan.
“Gunakan ilmu bukan hanya untuk mencari pekerjaan, tapi untuk menciptakan peluang, membangun masyarakat, dan memberi manfaat bagi sesama,” pesannya.
Agustina menekankan bahwa ukuran keberhasilan seseorang tidak hanya diukur dari gelar akademik, tetapi dari seberapa besar manfaat yang diberikan bagi lingkungan sekitar. Ia pun menyampaikan keyakinannya bahwa lulusan UNTAG Semarang adalah generasi muda yang siap membawa perubahan positif, tidak hanya bagi Kota Semarang, tetapi juga untuk Indonesia.
“Kota ini, bangsa ini, membutuhkan kalian — generasi yang cerdas, berintegritas, dan penuh semangat kebangsaan,” tuturnya.
Rektor Untag Semarang, Prof. Dr. Suparno, M.Si., menekankan pentingnya karakter kuat dan inovasi di tengah cepatnya perubahan zaman.
Rektor menyampaikan bahwa dunia saat ini bergerak sangat dinamis, ditandai dengan pergeseran dari revolusi industri 4.0 menuju era Society 5.0, di mana kecerdasan buatan, data, dan teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.
“Perubahan ini menuntut kita semua untuk beradaptasi dengan cepat,” tegasnya di hadapan para wisudawan.
Lebih dari sekadar kesiapan akademik, Prof. Suparno menggarisbawahi bahwa dunia kerja dan kehidupan sosial saat ini memerlukan lulusan dengan karakter yang kuat, seperti integritas, empati, tanggung jawab, serta kemampuan bekerja sama. Oleh karena itu, UNTAG Semarang secara konsisten menjadikan pendidikan karakter dan nilai-nilai kebangsaan sebagai bagian integral dari proses akademik.
“Saudara bukan hanya diharapkan menjadi pekerja yang andal, tetapi juga pejuang nilai-nilai kebangsaan yang menjunjung kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab dalam setiap karya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Suparno juga memaparkan berbagai capaian penting Untag Semarang dalam beberapa tahun terakhir. Antara lain, peningkatan akreditasi institusi dan program studi, penguatan kerja sama internasional, serta pengembangan riset dan inovasi.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Salah satu capaian membanggakan adalah keberhasilan Untag menempati peringkat 1 terbaik dalam Anugerah Kerjasama Diktisaintek 2025 wilayah LLDIKTI VI Jawa Tengah pada kategori bidang Industri. Selain itu, pada 9 Oktober 2025, UNTAG menerima kunjungan delegasi Uni Eropa untuk meninjau pelaksanaan proyek Erasmus+ CBHE bertajuk FIND4S, kerja sama internasional yang melibatkan Fakultas Teknologi Pertanian.
Tak hanya fokus pada akademik, Untag juga aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat, dengan memberdayakan masyarakat melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini memperkuat posisi Untag sebagai pusat pembentukan agen perubahan sosial.
Prof. Suparno juga berpesan kepada para wisudawan agar tidak takut mencoba hal baru dan tidak takut gagal. “Kreativitas dan inovasi adalah kunci keberhasilan. Dari kegagalan, kita belajar tentang ketekunan, keteguhan, dan arti sesungguhnya dari perjuangan,” pungkasnya.

















































































