Ikuti Kami

Ipuk Apresiasi Kerelaan Michael Serahkan Lahan untuk TPS

Ipuk: Kami sangat berterima kasih, ada tokoh masyarakat yang bersedia memberikan lahannya untuk dijadikan tempat pembuangan sampah.

Ipuk Apresiasi Kerelaan Michael Serahkan Lahan untuk TPS
Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Ipuk Fiestiandani.

Banyuwangi, Gesuri.id - Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Ipuk Fiestiandani, mengapresiasi kerelaaan Michael Edy Hariyanto, menyerahkan lahan untuk solusi Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

“Kami sangat berterima kasih, ada tokoh masyarakat yang bersedia memberikan lahannya untuk dijadikan tempat pembuangan sampah,” katanya, Senin (5/12).

Baca: Ganjar Targetkan Seluruh Kabupaten/Kota di Jateng Miliki MPP

Menurut istri Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, apa yang dilakukan Michael patut dijadikan teladan serta dukungan. 

Terlebih pemilik tempat wisata Alam Indah Lestari (AIL) Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi tersebut merupakan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banyuwangi. Sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Banyuwangi.

Hal itu, lanjut Ipuk, karena permasalahan sampah merupakan tanggung jawab bersama.

“Maka dari itu kami Sudah punya 7 indikator Smart Kampung. Salah satunya, permasalahan sampah bisa diselesaikan ditingkat desa. Jadi diharapkan kedepan tidak ada lagi sampah yang menumpuk karena sudah diselesaikan ditingkat desa,” bebernya.

Untuk diketahui, beberapa pekan belakangan permasalahan sampah sempat menjadi polemik di Banyuwangi. Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Kabupaten Banyuwangi, di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, mendadak ditolak warga. Akibatnya, sampah di wilayah Banyuwangi Kota menumpuk.

Di tengah kebuntuan, tampil Michael, memberikan solusi. Politisi berlatar belakang pengusaha ini merelakan lahan miliknya diperbatasan Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi dan Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari.

“Solusi ini hanya bersifat sementara. Karena sampah di Banyuwangi ini banyak. Kita harus mencari lokasi lokasi lain kita sudah berkoordinasi dengan perkebunan dan kehutanan untuk meminjamkan lahannya dijadikan TPSA,” jelas Bupati Ipuk.

Meski mendapat apresiasi, TPS sementara di lahan milik Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, ini juga mendapat tanggapan miring dari pihak tertentu. Penyerahan lahan dianggap menyimpan maksud tertentu. Meskipun pelaku kritik sendiri tidak memberikan solusi apa pun terkait penanganan sampah di Bumi Blambangan.

Kritik dilontarkan lantaran lahan dinilai bekas tambang galian C dan belum direklamasi.

Namun tudingan tersebut langsung dibantah oleh Kepala Desa (Kades) Badean, Kecamatan Blimbingsari, Nursyamsi. Menurutnya, lokasi TPS berada di area bekas tambang galian C yang telah direklamasi.

Di sisi lain, Nursyamsi mengaku sangat memaklumi apa yang dilakukan pihak pengkritik. Dia menduga, kritikan tersebut dilontar tanpa diawali dengan pengecekan lapangan. Mengingat lokasi TPS sementara berada sekitar 1 kilometer dari tepi jalan raya Desa Karangbendo. Setiap hari sampah kiriman juga langsung ditimbun tanah.

“Kalau orang yang hanya melihat sepintas pasti akan melakukan kritik seperti itu. Tapi jika sudah turun melihat ke lokasi, pasti persepsinya akan berbeda. Jadi kami sangat memakluminya,” kata Nursyamsi.

Sebenarnya, penyerahan lahan milik Michael untuk TPS tersebut cukup merugikan warga. Karena rencananya, lahan bekas tambang galian C yang telah direklamasi tersebut akan dikelola masyarakat untuk lahan pertanian.

“Setelah kami tahu penyerahan lahan untuk kepentingan Banyuwangi, akhirnya masyarakat menerima,” bebernya.

Baca: Serentak! Menteri Anas Resmikan 26 MPP, Disaksikan Wapres

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, mengaku rela menyerahkan lahan untuk TPS sementara karena prihatin melihat banyaknya tumpukan sampah diwilayah Banyuwangi Kota.

“Sampah itu kan sampah rumah tangga masyarakat. Bukan sampah rumah tangga Ibu Bupati saja. Artinya sampah adalah tanggung jawab bersama. Jadi sangat tidak adil ketika ada masalah sampah, Ibu Bupati langsung disalahkan,” cetus Michael.

“Sebagai masyarakat yang baik, kita boleh mengkritik atau bahkan menyalahkan pemerintah. Tapi akan lebih elok jika itu dilakukan dengan memberikan solusi,” imbuhnya.

Quote