Ikuti Kami

Jateng Valley Dibangun, Ini Pesan Ganjar

Tak hanya mengandalkan keindahan alam, Jateng Valley diharapkan dibangun dengan gaya futuristik.

Jateng Valley Dibangun, Ini Pesan Ganjar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyaksikan penandatanganan kerja sama pengembangan wana wisata Penggaron di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur Jateng, di Semarang, Kamis (12/3).

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyambut baik rencana pembangunan destinasi wisata, Jateng Valley, di Kabupaten Semarang. Tak hanya mengandalkan keindahan alam, destinasi tersebut diharapkan dibangun dengan gaya futuristik.

“Dengan desain futuristik, mengawinkan dengan unsur alam. Jadi konsep teknologi dengan alam kita jadikan satu,” kata Ganjar usai penandatanganan kerja sama pengembangan wana wisata Penggaron di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur Jateng, di Semarang, Kamis (12/3).

Dia berharap nantinya objek wisata itu bisa menjadi destinasi alternatif berwisata yang menarik. Ada unsur edukasi, ekosistem hijau (green ecosystem), dan lainnya. Objek wisata Jateng Valley merupakan bentuk lokasi wisata dari hasil kerja sama Perhutani, pemerintah, dan swasta.

Kerja sama pengembangan wana wisata Penggaron atau Jateng Park ditandai dengan penandatanganan MoU oleh pihak terkait. Di antaranya Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro, Direktur Utama PT Penggaron Sarana Semesta (PT PSS) Lies Bahunta, dan secara paralel juga ditandatangani perjanjian kerja sama antara PT PSS dengan Direktur Utama PT Taman Wisata Jateng (PT TWJ) Prijo Handoko Rahardjo.

Hal-hal yang disepakati pada perjanjian kerja sama, antara lain nilai investasi sebesar Rp1 triliun yang dilaksanakan secara bertahap selambatnya dalam 10 tahun.  Adapun bentuk kerja samanya yakni Build Operate Transfer (BOT), dan lokasi kerja sama adalah kawasan hutan produksi Perhutani KPH Semarang, termasuk wilayah administrasi Kabupaten Semarang.

Objek kerja sama berupa lahan seluas 371,88 hektare, yang dapat dibangun sebagai sarana wisata 10%.  Dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama tersebut, PT TWJ akan mengembangkan dan mengelola Jateng Valley dengan jangka waktu 35 tahun.

Direktur Utama PT TWJ Prijo Handoko mengatakan, konsep pembangunan Jateng Valley akan dibagi menjadi lima zona, yaitu Theme Park, Cultural Park, Eco Safari Park, Water Park, dan Zona Outdoor Activity.

“Dengan membangun Jateng Valley, kami berharap akan terjadi multiplayer effect secara langsung melalui serapan tenaga kerja, maupun tak langsung peningkatan usaha pendukung wisata masyarakat sekitar lokasi,’’ kata Handoko.

Pihaknya juga merancangkan diperolehnya Green Certificate untuk Jateng Valley, karena 2/3 wisatawan mancanegara lebih suka mengujungi area wisata yang sudah mempunyai Green Certificate.

Kepala Bappeda Prasetyo Aribowo menyampaikan pembangunan Jateng Park sudah menjadi bagian dari program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang direncanakan pada RPJMD tahun 2018-2023, serta didukung kebijakan pemerintah pusat dengan dicantumkannya Jateng Park pada lampiran Peraturan Presiden nomor 79 tahun 2019 sebagai objek strategis setara dengan PSN.

“Ground breaking akan dilakukan Gubernur Jawa Tengah yang direncanakan pada Agustus 2020,’’ ujarnya.

Sementara itu Asisten Ekbang Jateng Peni Rahayu menjelaskan dari aspek hukum pembangunan Jateng Valley akan mengacu peraturan Menteri LHK Nomor P.31 Tahun 2016, tentang Pedoman kegiatan Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam pada Hutan produksi. Dari aspek tata ruang dan lokasi, Jateng Valley sudah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), yaitu termasuk wilayah pengembangan wisata.

Quote