Denpasar, Gesuri.id - Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara berpandangan lomba ngelawar (membuat kuliner lawar) dan lomba gebogan (sesajen tumpukan buah/bunga) yang digelar Semeton Truna Truni Denpasar dapat menjadi angin segar untuk penguatan budaya Bali.
"Hal ini menjadi angin segar untuk penguatan budaya dan tradisi Bali bagi generasi muda. Tentu kami sangat apresiasi," kata Jaya Negara saat membuka lomba ngelawar dan lomba gebogan itu Denpasar, Rabu (1/6).
Menurut Jaya Negara, melalui acara yang dipusatkan di Pura Agung Petilan Pangrebongan Denpasar itu dapat mengajak masyarakat agar mau mengingat budaya yang dimiliki.
Baca: Rudianto Ajak Masyarakat Babel Terus Gaungkan Pancasila
"Ini juga sebuah upaya untuk menjaga eksistensi kebudayaan Bali yang berkelanjutan, khusus ngelawar dan gebogan yang merupakan sebuah tradisi rutin di masyarakat Bali, khususnya menjelang Hari Suci Galungan dan Kuningan," ucapnya.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan IB Indra Subawa Putra mengatakan lomba ngelawar dan gebogan ini dilaksanakan serangkaian menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan, pada 8 dan 18 Juni 2022.
Selain itu juga bertujuan untuk memperkenalkan budaya Bali, sehingga secara berkelanjutan tradisi Bali dapat di-getoktular-kan kepada setiap generasi muda.
"Seperti yang kita ketahui, di tengah pesatnya kemajuan zaman, tentu lomba ngelawar dan gebogan ini penting untuk dilaksanakan sehingga mampu memperkenalkan tradisi dan budaya kita di Bali," ujarnya.
Baca: Hari Pancasila, Wagub Kandouw Kenakan Baju Adat Minahasa
Peserta kegiatan ini merupakan sekaa teruna (kelompok pemuda-pemudi), Karang Taruna serta perwakilan siswa SMA/SMK se-Kota Denpasar.
Pihaknya berharap setelah lomba tersebut, seluruh peserta mampu meneruskan serta melestarikan tradisi ngelawar dan membuat gebogan.
"Hal ini mengingat pentingnya tradisi ini, terutama menjelang Galungan dan Kuningan," kata Indra Subawa.