Ikuti Kami

Kadarlusman: Penghapusan Zonasi PPDB Munculkan Stigma Sekolah Favorit

Pilus minta sistem zonasi tetap dipertahankan dalam PPDB agar terjadi pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah.

Kadarlusman: Penghapusan Zonasi PPDB Munculkan Stigma Sekolah Favorit
Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman menilai penghapusan sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) akan kembali memunculkan stigma sekolah favorit.

"Penghapusan zonasi ini menurut saya hampir seperti dulu, muncul (lagi) sekolah favorit," katanya usai menjadi pembicara "Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang", di Semarang, Senin (14/8).

Baca: Puti Tegaskan Teknologi Digital Berperan Dalam Belajar Mengajar

Pria yang akrab disapa Pilus itu berharap sistem zonasi tetap dipertahankan dalam PPDB agar terjadi pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah, termasuk di Kota Semarang.

"Kalau masih ada sekolah favorit, pemerataannya jadi kurang. Sekolah-sekolah pinggiran tidak laku, wong-wong pinter ngumpul di salah satu sekolah (yang dianggap favorit)," katanya.

Nantinya, kata dia, sekolah-sekolah di wilayah pinggiran akan mendapatkan calon siswa yang memiliki kemampuan pas-pasan karena siswa berprestasi berkumpul di sekolah-sekolah favorit.

Baca: Abdy Dorong Masyarakat Manfaatkan Forum Reses Sebaik Mungkin

"Oleh karena itu, tetap ada zonasi agar tersebar. Siswa yang pintar tidak ngumpul, sehingga terjadi pemerataan. Sekarang kan katanya pemerataan ekonomi dan kesehatan. Pendidikan juga harus merata," katanya.

Meski demikian, kata Pilus, penerapan zonasi memang perlu diluweskan agar tidak terlalu kaku dan diperluas sehingga bisa menjawab persoalan yang selama ini dikeluhkan dari penerapan sistem tersebut.

Quote