Ikuti Kami

Kanang: Mustika Rasa Bentuk Nyata dari Strategi Kebudayaan Nasional yang Dicanangkan Bung Karno

Salah satu ekspresi paling konkret dari pemikiran tersebut, menurutnya, adalah kekayaan kuliner Nusantara.

Kanang: Mustika Rasa Bentuk Nyata dari Strategi Kebudayaan Nasional yang Dicanangkan Bung Karno
Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi Sulistyono alias Kanang.

Jakarta, Gesuri.id - Dalam rangkaian peringatan Haul Bung Karno, Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Budi Sulistyono, akrab disapa Kanang, menegaskan pentingnya mewarisi dan melanjutkan pemikiran Bung Karno tentang berkepribadian dalam kebudayaan.

Salah satu ekspresi paling konkret dari pemikiran tersebut, menurutnya, adalah kekayaan kuliner Nusantara yang dirangkum dalam buku resep legendaris peninggalan pemerintahan Presiden Soekarno “Mustika Rasa”.

“Bung Karno dalam setiap gagasannya selalu menempatkan budaya sebagai jantung peradaban. Dan makanan adalah ekspresi budaya yang paling membumi, yang paling menyentuh rakyat,” ungkap Budi Sulistyono di Kota Blitar, Jumat (20/6/2025).

Menurut pria yang juga anggota DPR RI itu, Mustika Rasa bukan hanya sebuah buku resep. Ia adalah bentuk nyata dari strategi kebudayaan nasional yang dicanangkan Bung Karno.

Kanang menyebut makanan sebagai “bahasa universal” yang digunakan Bung Karno dalam menjalin hubungan diplomatik. Dia mencontohkan, saat Bung Karno menjamu tamu-tamu negara di Istana Merdeka atau dalam lawatan ke luar negeri, sajian khas Indonesia selalu hadir di meja makan.

“Itulah diplomasi politik lewat makanan. Bung Karno paham bahwa makanan bisa membuka ruang dialog, bisa memperhalus negosiasi, dan bisa memperkuat kesan terhadap karakter bangsa. Ini bukan sekadar urusan perut, ini strategi kebangsaan,” lanjut mantan Bupati Ngawi dua periode tersebut.

Lebih lanjut, Kanang menekankan bahwa kepribadian dalam kebudayaan, seperti yang diajarkan Bung Karno dalam konsep Trisakti, harus terus dirawat di tengah arus globalisasi yang deras.

“Keanekaragaman makanan kita adalah kekuatan. Saya beberapa waktu lalu ke Jepang, dan masyarakat di sana kagum luar biasa karena Indonesia punya ribuan jenis makanan dari berbagai daerah. Ini tidak dimiliki bangsa manapun,” sebutnya.

Menurut Kanang, keanekaragaman itu adalah modal utama bangsa Indonesia di kancah global. Jika dijaga dan dikembangkan, makanan Nusantara bisa menjadi soft power yang kuat, seperti halnya budaya Korea dengan K-Pop dan K-Food, atau Jepang dengan sushi dan wagyu-nya.

Semangat Bung Karno, lanjut Kanang, tidak cukup hanya diperingati lewat haul atau ziarah ke makam, tetapi harus diwujudkan dalam kerja nyata. Salah satunya melalui diplomasi kebudayaan dan penguatan kuliner lokal sebagai alat politik identitas.

“Menurut Bung Karno, Indonesia tidak bisa lepas dari trisaktinya, yang salah satunya adalah Berkepribadian dalam kebudayaan,” pungkasnya.

Quote