Ikuti Kami

Kapitra: Pulangnya Rizieq, Perlu Jiwa Besar Demi Kerukunan

“Yang penting sejuk, aman, tertib, bisa menjadi stabilisator untuk kerukunan dan keguyuban nasional”.

Kapitra: Pulangnya Rizieq, Perlu Jiwa Besar Demi Kerukunan
Politisi PDI Perjuangan Kapitra Ampera.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Kapitra Ampera yang juga mantan pengacara Rizieq Shihab menilai bangsa ini terlalu lama terjebak dalam lubang konflik yang tidak berujung. 

“Yang penting sejuk, aman, tertib, bisa menjadi stabilisator untuk kerukunan dan keguyuban nasional,” ucap Kapitra, Kamis (5/11).

Baca: Maria Geong Bertekad Jaga Eksistensi Pasar Tradisional

Karenanya, lanjut Kapitra, diperlukan jiwa besar bagi semua pihak untuk menciptakan kerukunan besar dalam Republik ini.

“Jadi, jangan terus dipertentangkan. Lalu orang mau pulang, lalu ini bilang saya tidak overstay, yang ini bilang dideportasi. Untuk apa? Apa ruginya negara?” tanya Kapitra.

Dia juga menyentil Menko Polhukam Mahfud MD yang membahas kepulangan Habib Rizieq dan menyebut dia pulang karena akan dideportasi.

“Mahfud itu ngomong begitu (untuk) opo sih? Apa ruginya negara dia dideportasi atau tidak overstay? Apa ruginya? Kan enggak ada kerugian negara,” katanya.

Karena itu, politisi asal Padang, Sumatera Barat ini mempertanyakan pernyataan Mahfud. “Kenapa sih Mahfud kok jadi baperan begitu? Jadi sentimental begitu. Ini kemungkinan Mahfud MD sentimen atau sentimental?” tutur Kapitra.

Kapitra juga mengatakan tidak ada urgensinya membahas apakah Habib Rizieq pulang karena akan dideportasi atau tidak. “Dia pulang bikin kesejukan tidak, bikin kenyamanan tidak, bikin kerukunan tidak. Itu yang penting.”

“Negara ini kok terjebak dalam politik-politik yang tidak cerdas,” sindirnya.

Kalaupun ada pihak-pihak yang khawatir dengan kepulangan Habib Rizieq, misalnya khawatir ada pelanggaran hukum, itu tinggal diproses secara hukum kalau memang terjadi.

Karena itu, sambungnya, rencana kepulangan Habib Rizieq tidak perlu diributkan apalagi sampai menghabiskan energi.

Baca: Bobby Tunjukkan Kartu Bantuan UMKM, Jadi Program Prioritas

Bahkan sampai saling jawab dan tuding menuding. Apalagi hal ini melibatkan Menko Polhukam yang merupakan representasi negara.

“Menko Polhukam itu representasi negara. Ngapain (bicara ini)? Kalau dia dideportasi, dia harus pulang, pulang juga,” ujarnya.

Bagi Kapitra, yang menjadi substansi bukan bagaimana cara atau karena apa HRS pulang ke Indonesia. “Masalahnya sekarang dia pulang, kalau bisa potensi dia dimanfaatkan untuk membangun kerukunan bersama atau membantu memecahkan permasalahan bangsa ini baik secara sosial maupun secara politis.”

“Harusnya kan itu. Bukan soal dia pulang karena apa. iIu kan enggak penting,” pungkas Kapitra, dilansir dari jpnncom.

Quote