Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sulawesi Utara (Sulut), Rocky Wowor, menegaskan bahwa peringatan HUT ke-61 Provinsi Sulut dan Hari Tani Nasional tahun ini dirayakan dengan cara yang bermakna bagi masyarakat.
Fraksi PDI Perjuangan membagikan tiga ton beras kepada warga di seluruh daerah pemilihan (dapil) sebagai wujud kepedulian sosial sekaligus dukungan bagi petani lokal.
“Jadi temanya, dari rakyat, dikembalikan lagi kepada rakyat,” kata Wowor, didampingi Sekretaris FPDIP Vonny Paat.
Rocky menjelaskan, aksi sosial ini berbeda dari kegiatan serupa yang dilakukan sebelumnya karena seluruh beras yang dibagikan dibeli langsung dari petani lokal Sulawesi Utara.
Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk konkret keberpihakan partai kepada petani sekaligus memastikan hasil panen mereka terserap dengan baik.
Langkah ini menjadi bentuk dukungan konkret terhadap petani, terutama dalam momen penting seperti Hari Tani.
“Kami ingin memastikan program ini memberi manfaat ganda. Petani kita terbantu karena hasil panennya terserap, dan masyarakat juga menerima bantuan beras,” jelasnya.
Beras yang terkumpul sebanyak tiga ton ini nantinya akan dibagikan secara merata di setiap dapil anggota fraksi. Rocky memastikan seluruh anggota fraksi turun langsung ke lapangan untuk menyerahkan bantuan, sehingga kedekatan dengan masyarakat tetap terjaga dan penyaluran bantuan benar-benar tepat sasaran.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Vonny Paat menambahkan bahwa seluruh beras yang dibagikan berasal dari hasil swadaya anggota fraksi. Hal ini mencerminkan nilai gotong royong yang selama ini dipegang oleh PDI Perjuangan.
Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuanhan, Berty Kapojos, turut menegaskan bahwa inisiatif ini murni datang dari internal fraksi dan bukan program pemerintah.
“Ini bukan program pemerintah atau bantuan luar. Ini murni inisiatif dari kami di fraksi, sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab moral terhadap masyarakat Sulut,” ujarnya.
Aksi ini pun diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk terus menjaga semangat kebersamaan dan solidaritas, sekaligus memacu petani untuk terus berproduksi karena hasil panennya memiliki pasar yang jelas.