Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Bali Wayan Koster segera membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Perseroan Daerah (Perseroda) untuk sektor pangan, air, energi, dan transportasi di Bali.
"Saya ingin membuat tatanan kehidupan masa depan Bali sehingga pemimpin ke depan memiliki pondasi pembangunan Bali yang baik sesuai yang tertuang dalam Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru," ujar Koster Koster saat memimpin rapat pembentukan BUMD dan Perseroda di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Senin (9/6).
Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
Koster menekankan pentingnya kemandirian energi berbasis energi bersih. Ia menyebutkan bahwa seluruh pembangkit listrik di Bali ke depan harus menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.
"Selain pembangkit listrik yang harus ramah lingkungan agar udara Bali tidak mengalami polusi, saya juga mendorong penggunaan PLTS atap," jelas Gubernur asal Buleleng itu.
Ia berharap masyarakat Bali tidak lagi mengalami permasalahan listrik atau ketersediaan energi, serta menjamin pasokan listrik tetap stabil tanpa gangguan.
Selain energi, Koster juga menyoroti pengelolaan air. Ia mengatakan ketersediaan air di Bali sebenarnya melimpah, namun belum dimanfaatkan secara merata.
"Ketersediaan debit air di Bali sebenarnya cukup banyak namun belum dimanfaatkan secara baik. Satu daerah airnya melimpah bahkan sampai terbuang, namun ada daerah yang kekurangan air," ungkapnya.
"Ketersediaan air yang melimpah ini harus dimanfaatkan agar merata, jangan sampai ada yang kekurangan atau atau kesulitan air," sambung Koster.
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
Di bidang pangan, Koster menegaskan bahwa kedaulatan pangan menjadi salah satu program prioritasnya di periode kedua ini. Ia menyebut tanah Bali sangat subur dan menghasilkan banyak komoditas berkualitas, namun belum terserap secara optimal.
"Kita harus bisa hidup dari sumber pangan Bali itu sendiri. Bali itu kaya akan sumber pangan. Saya ingin masyarakat Bali untuk makan atau hidupnya bisa semuanya terpenuhi dari Bali sendiri tidak harus mendatangkan dari luar Bali," beber Koster