Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan apresiasi sekaligus menyoroti peran krusial Gerakan Pramuka di tengah tantangan zaman.
“Saat ini kita tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan zaman yang penuh ketidakpastian… maraknya judi online yang menerpa generasi muda, aksi bullying, kasus narkoba, monografi, hingga budaya asing yang melunturkan semangat gotong royong dan nasionalisme,” ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali Gede Pramana mewakili Gubernur Koster saat membuka perhelatan akbar Jambore Daerah (Jamda) Gerakan Pramuka Bali Tahun 2025.
Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri
Koster menekankan Gerakan Pramuka adalah organisasi yang tepat untuk menganalisis situasi ini, karena membekali anggotanya dengan life skill, soft skill, kecerdasan spiritual, emosional, dan fisik—sebagai generasi pembawa perubahan.
Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, , berpesan agar peserta menjaga persatuan, keutuhan, dan tetap ceria, serta mengingatkan peserta untuk menjaga kesehatan di tengah cuaca ekstrem.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak
Ketua Panitia, I Ketut Gede Sudirta, menambahkan bahwa Jambore ini melibatkan total 336 Pramuka Penggalang, serta Pinkoncab, Pendamping, dan Panitia/Sangga Kerja, dengan jumlah keseluruhan 488 orang.
Acara dibuka secara simbolis dengan pemukulan kentongan dan dimeriahkan oleh pertunjukan kontingen serta Karnaval Kostum Daur Ulang.

















































































