Ikuti Kami

Lagi, Harumkan Nama Bangsa Meryl Saragih Jadi Delegasi di The 6th China-ASEAN Youth Symposium

Meryl: Puji Tuhan Alhamdulillah saya terpilih dan akan mewakili Indonesia sebagai Delegasi di The 6th China - ASEAN Youth Symposium.

Lagi, Harumkan Nama Bangsa Meryl Saragih Jadi Delegasi di The 6th China-ASEAN Youth Symposium
Anggota DPRD Sumatera Utara Meryl Rouli Saragih kembali mewakili Indonesia di Konferensi Internasional, kali ini di Beijing, China. (istimewa)

Beijing, Gesuri.id - Anggota DPRD Sumatera Utara Meryl Rouli Saragih kembali mewakili Indonesia di Konferensi Internasional, kali ini di Beijing, China. Sebelumnya Meryl juga mewakili Indonesia di International Visitor Leadership Program di Amerika Serikat dan juga India-ASEAN Youth Summit di Hyderabad, India bahkan Meryl mengharumkan nama Indonesia dengan berhasil mendapatkan penghargaan Youth Award dari Pemerintah India.

Baca: Maju DPRD Kabupaten, Yohanes Rumpak Bertarung di Dapil Sintang 1

Hal tersebut disampaikan dalam keterangan resmi politisi Muda asal PDI Perjuangan itu yang diterima Gesuri.id, Minggu (21/5).

‘‘Jadi dua bulan lalu saya mendapatkan informasi tentang Konferensi bergengsi ini, syaratnya harus menuliskan esai tentang Hubungan Cina dengan Negara ASEAN. Puji Tuhan Alhamdulillah saya terpilih dan akan mewakili Indonesia sebagai Delegasi di The 6th China - ASEAN Youth Symposium yang diadakan di Universitas Peking, Beijing Cina,” ujar Meryl yang juga adalah Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah DPRD Sumatera Utara itu.

Symposium yang berlangsung selama 4 hari, dari tanggal 18-21 Mei 2023 bertempat di Universitas Peking di Beijing. 

Berdasarkan “QS World University Rankings” Universitas Peking adalah Universitas Terbaik di Cina dan Asia, serta no 12 di Dunia. Selama 4 hari, hampir 200 delegasi terpilih dari Cina dan Negara ASEAN lainnya berdiskusi mengenai topik dari Symposium ini yaitu: Resilience Amid Disruption: Envisaging a blueprint for China-ASEAN Cooperation. 

Lebih lanjut, Meryl yang juga Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara mengatakan bahwa Simposium ini menampilkan topik-topik yang berfokus pada ketiga pilar Komunitas ASEAN yaitu 
kemanan politik, ekonomi dan sosial budaya. Para Delegasi selama 4 hari menjajaki bidang-bidang penting kerjasama antara Cina dan Negara-negara Anggota ASEAN dalam upaya untuk lebih lanjut mengumpulkan dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Selain itu, Meryl juga tergabung dalam ASEAN Regional Forum Senior Official’s Meeting yang membahas mengenai “Preventive Diplomacy in and Era of Competitive Military Acquisition dimana 
Meryl menyampaikan bahwa Tahun ini Indonesia memegang kepemimpinan ASEAN dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. 

Sebagai Tuan Rumah ASEAN tahun ini mendorong pembangunan Komunitas ASEAN 2025, yang mengarah pada penerapan pandangan ASEAN di kawasan Indo-Pasifik, memajukan pengakuan Timor Leste di ASEAN dan mengejar kesepakatan bersama tentang Kode Etik Laut Cina Selatan Negara ASEAN sepakat untuk meningkatkan kemitraan ekonomi dan memperykuat ketahanan ekonomi melalui One Health Initiatve, pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan konektivitas pembayaran regional.

Para pemimpin ASEAN juga ingin memperkuat kerjasama dalam memerangi perdagangan manusia dan perlindungan pekerja migran dan nelayan Kerjasama Indonesia sebagai Bagian dari ASEAN dengan Cina juga mengalami perkembangan yang pesat seperti progress pengerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung, Kawasan Industri Hijau Kaltara, Proyek GMF-BRI, Herbal Center, South-South Cooperation, Vocational Training hingga Ibu Kota Nusantara yang mendapat pesan khusus dari Presiden Jokowi bahwa progressnya berjalan dengan begitu baik dan berharap pula akan mendapat dukungan dari Tiongkok.

Baca: TMP Jawa Barat Siap Menangkan Ganjar Pranowo Presiden 2024

Akumulasi Investasi Tiongkok di Indonesia telah mencapai USD 30,8 Miliar seja 2014 hingga 2022. Investasi ini berhasil melahirkan 15.906 proyek dan mencatatkan Tiongkok sebagai investor 
ke-3 terbesar di Inodnesia.

“Tentu Kerjasama ini harus dengan memegang teguh prinsip kesetaraan dan berkeadilan. Tidak boleh ada yang merasa lebih daripada yang lain," tegasnya.

Di akhir Symposium ini China dan Negara-negara ASEAN sepakat untuk melangsungkan kerjasama yang baik agar dapat menginspirasi negara-negara berkembang dan negara maju untuk berkolaborasi mencapai tujuan pembangunan yang adil dan berkelanjutan terutama di bidang ekonomi, sosial dan budaya.

Quote