Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, melakukan kunjungan kerja dan evaluasi 3 tol di Jawa Barat yaitu Purbaleunyi (Purwakarta – Bandung – Cileunyi), Cipali (Cikopo – Palimanan), dan Cisumdawu (Cileunyi – Sumedang – Dawuan).
Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Lasarus, mengatakan bahwa mendorong BUJT bersama pemerintah pusat mencari solusi.
Solusi ini nantinya diharapkan longsor bisa dilakukan mitigasi tanpa mengubah trase jalan.
“Kami Komisi V DPR RI mendorong Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bersama pemerintah segera mencari solusi permanen. Harapannya, longsor bisa dimitigasi tanpa harus mengubah trase jalan, karena itu lebih rumit dan mahal.” ujar Lasarus, Kamis (18/9).
Lebih lanjut, hal ini karena longsor berpotensi untuk menimbulkan kerugian yang besar dan bisa mengganggu operasional tol.
“Selain berdampak pada keamanan lalu lintas, potensi longsor ini juga bisa menimbulkan kerugian besar jika mengganggu operasional tol dalam jangka panjang.” katanya.
Sebagai informasi, Evaluasi untuk Tol Purbaleunyi adalah dari kelengkapan regulasi dan indikator Standar Pelayanan Minimal, keselamatan lalu lintas yang menjadi perhatian utama, mempertegas pengawasan Over Dimension & Over Loading, serta peningkatan edukasi bagi para pengguna jalan.
Segi kelengkapan regulasi dan indikator SPM diperlukan penyempurnaan peraturan agar indikator komprehensif. Segi keselamatan lalu lintas perlu ada penanganan aspek drainase tol, penerangan, serta rest area.
Segi pengawasan Over Dimension & Over Loading ada kerja sama Kemenhub dengan Kepolisian menggunakan sistem Weight in Motion. Segi peningkatan edukasi dilakukan edukasi demi keselamatan pengendara dan dilakukan perbaikan di beberapa titik.
Hasil dari Tol Cipali (Cikopo – Palimanan) pertama adalah mendorong pemeliharaan jalan. Kedua yaitu perlu adanya peningkatan fasilitas keselamatan.
Fasilitas keselamatan tersebut seperti CCTV, penerangan jalan, rambu lalu lintas, ambulans, dan layanan darurat.
Ketiga adalah rest area yang diharapkan lebih ramah bagi pengemudi jarak jauh seperti adanya ruang istirahat khusus.
Keempat adalah pengendalian Over Dimension & Over Loading bersama dengan kepolisian melakukan tilang bagi kendaraan yang melebihi berat muatan barang.
Sedangkan hasil evaluasi pada Tol Cisumdawu adalah lebih khusus ke penanganan longsor yang terjadi dan pergerakan tanah.
