Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XIII DPR RI, Marinus Gea, menanggapi serius kerusuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Musi Rawas, Sumatera Selatan.
Ia menilai peristiwa tersebut mencerminkan adanya kelemahan mendasar dalam sistem pengawasan serta regulasi pemasyarakatan yang harus segera diperbaiki.
Baca: Ganjar Pastikan PDI Perjuangan Siap Upgrade Kurpol
Menurut Marinus, insiden seperti itu tidak bisa dianggap sebagai kejadian biasa.
Dia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap sistem hukum dan pengawasan di lembaga pemasyarakatan.
"Dalam kasus seperti ini, diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem hukum dan pengawasan di lapas," kata Marinus Gea, Jumat (9/5/2025).
"Jangan sampai lembaga yang seharusnya menjadi tempat pembinaan justru menjadi sarang kerusuhan dan transaksi narkoba,” tambahnya.
Seperti diketahui, kerusuhan terjadi di Lapas Narkotika Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan pada Kamis (8/5/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.
Baca: Ganjar Tegaskan Banyak Kader Banteng Inginkan Megawati
Kalapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama mengatakan kericuhan tersebut bermula saat pihak lapas melakukan razia handphone (HP) pada malam sebelumnya.
Dari hasil razia tersebut, ditemukan handphone dari para tahanan sebanyak 54 dari kamar mereka.
Kemudian setelah apel pagi, pihak Lapas mengidentifikasi ada beberapa tahanan yang masih memiliki HP sehingga pihak lapas merazia kembali di Blok Bangau di empat kamar dan dilanjutkan di Blok Angsa.