Ikuti Kami

Masinton Tetap Pilih Firli Jadi Pimpinan Lembaga Anti Rasuah

Masinton menegaskan akan mengajak rekan di Komisi Hukum DPR RI untuk meloloskan nama Firli.

Masinton Tetap Pilih Firli Jadi Pimpinan Lembaga Anti Rasuah
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu mengaku akan menggalang dukungan terhadap salah satu calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) yaitu Inspektur Jenderal Firli Bahuri.

Masinton menegaskan akan mengajak rekan di Komisi Hukum DPR RI untuk meloloskan nama Firli sebagai salah satu pimpinan lembaga antirasuah peridoe mendatang.

Baca: Tender Stadion BMW Janggal, Ima: Libatkan KPK

"Kalau saya akan usulkan kepada teman teman di komisi tiga untuk tetap memilih Pak Firli," ujar Masinton di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/9).

Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan alasannya tetap akan memilih Firli sebagai pimpinan KPK, sebab menurut Masinton mantan Deputi Penindakan KPK telah dizhalimi oleh awak KPK tepat sehari sebelum fit and proper test Capim KPK di Komisi Hukum DPR.

Sebelumnya, KPK menggelar konferensi pers menyatakan bahwa Firli Bahuri pernah melanggar etik ketika menjabat Deputi Penindakan di KPK.

Langkah KPK itu menurut Masinton sangat tidak patut. Bahkan dia mengatakan bahwa KPK bukan lagi akronim untuk pemberantasan korupsi, melainkan penghambat karir.

"Langkah yang dilakukan KPK itu berpolitik, sudah dzalim. Kau tulis dong. KPK sama dengan komisi penghambat karir," ujar Masinton.

Menurut Masinton, pimpinan KPK mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya ketika menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka. Kala itu jenderal polisi tersebut juga dalam seleksi menjadi Kepala Kepolisian RI.

Masinton menilai KPK seperti tak belajar dari pengalaman. "Tapi, baguslah ternyata seberani dan sekonyol itu pimpinan KPK. Enggak belajar dari pengalaman."

Mantan aktifis mahasiswa di era Reformasi 1998 ini lantas mempertanyakan KPK yang baru mempersoalkan dugaan pelanggaran etik terhadap Firli Bahuri. Padahal, protes-protes sudah bergulir sejak awal Firli mendaftar ke Panitia Seleksi Capim KPK.

Baca: Teori di UU KPK, Presiden Jokowi Bisa Ubah Daftar 10 Capim

"Kenapa kok baru sekarang. kenapa tidak dari kemarin kemarin. Karena sudah ada protes sejak firli masuk pansel. Sebulan kerja kenapa KPK baru buka sekarang. Ada kepentingan apa. Kenapa diujung ketika beliau ikut fit and proper test di komisi tiga," pungkasnya.

Irjen Firli Bahuri sebelumya sempat disorot habis-habisan Koalisi Kawal Capim KPK. Dia diduga pernah punya masalah etik saat menjadi Deputi Penindakan KPK karena diduga bertemu dan berfoto dengan Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang.

Quote