Ikuti Kami

Masyarakat Jangan Terbuai Eforia Penurunan Kasus COVID-19

Sebab itu akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu meledak.

Masyarakat Jangan Terbuai Eforia Penurunan Kasus COVID-19
Anggota DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan penurunan kasus Covid-19 jangan disambut dengan euforia dan abai dengan protokol kesehatan (Prokes). 

Sebab itu akan menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu meledak.

“Ingat angka indikator saat ini masih labil, sewaktu-waktu kasus COVID-19 bisa meledak lagi. Amerika Serikat saja yang semula ratusan ribu turun ke belasan ribu. Tapi karena bebasnya kini kasus hariannya lebih dari 100 ribu kasus,” kata Rahmad di Jakarta, Rabu (18/8).

Baca: Puan: Penanganan Pandemi Kunci Pemulihan Perekonomian

Ia mengatakan, kebijakan yang diambil pemerintah saat ini sudah tepat. Karena, perpanjangan PPKM level 4,3 dan 2 tetap memperhatikan kebutuhan daerah. Dengan gas dan rem dalam setiap keputusan dalam mengambil keputusan.

“Ketika ada kasus tinggi rem mendadak, dengan penurunan pemerintah melakukan pelonggaran. Tapi bukan berarti longgar sekali terus kecolongan,” terangnya.

“Seperti beberapa waktu lalu, ICU sampai penuh, BOR di rumah sakit juga penuh, jumlah meninggal juga tinggi,” imbuhnya.

Baca: Puan Ajak Rayakan Kemerdekaan Bersatu Hadapi Pandemi

Dalam penanganan COVID-19, menurut dia, masyarakat sebagai pejuang. Mereka dengan kesabaran dan bergandengan tangan menjalankan PPKM level 4,3 dan 2. Sementara pemerintah konsisten sebagai pemimpin dalam penanganan COVID-19.

“Dengan kebijakan berubah-ubah ini dibutuhkan untuk menyesuaikan kondisi,” ujarnya.

“Pemerintah sudah tepat on the track dalam memimpin perang terhadap COVID-19,” imbuhnya.

Quote