Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI I Komang Koheri menanggapi polemik terkait viralnya video yang berisi ceramah seorang wanita berjilbab Desak Made Darmawati yang diduga melakukan penistaan agama Hindu.
Desak Made Darmawati adalah ustazah yang pindah agama dari Hindu ke Islam.
Baca: Rudi Terus Suntik Sikap Nasionalis ke Kader Banteng Babel
Komang menyatakan, perpindahan agama adalah hak azasi seseorang. Demikian juga pandangan orang yang berpindah agama tersebut, terhadap agama lamanya
"Perjalanan spiritual seseorang itu khan bermacam-macam, dan itu sangat pribadi sifatnya. Maka sah-sah saja, ketika dia punya pandangan tertentu terhadap agama lama nya, maupun agama yang baru," ujar Komang.
Namun, Komang yang berasal dari suku Bali ini mengingatkan, apapun pandangan orang tersebut terhadap agama lamanya, hendaknya jangan dikemukakan di hadapan publik.
Apalagi, bila pandangan nya itu cenderung "miring", sebagaimana yang dikemukakan Desak Made itu.
"Kini, seperti ceramah dia (Desak Made) itu, diungkapkan di hadapan publik, hasilnya membuat sebagian masyarakat tersinggung. Yang dia lakukan itu keliru dan tidak bijak," ujar Komang.
Politisi PDI Perjuangan itu pun meminta semua pihak, khususnya warga Hindu dan Bali, untuk tenang menyikapi hal ini. Dia meminta masyarakat menyerahkan hal ini kepada aparat hukum.
"Jika ada yang sudah membawa persoalan terkait penistaan agama ini ke ranah hukum, biarlah aparat hukum yang menangani. Semua pihak saya harap tetap menjaga kerukunan antar umat beragama," ujar Komang.
Sebelumnya, beredar sebuah video berdurasi kurang lebih 1 menit viral akibat pernyataan yang menyinggung umat Hindu yang dilontarkan oleh dosen UHAMKA, bernama Desak Made Darmawati.
Baca: I Komang Koheri Gelar Sosialisasi 4 Pilar di Braja Yekti
“Terus ada Trimurti Brahma, Wisnu, Siwa. Pencipta, Pelebur, Pemelihara. Jadi saya lebih bingung juga, kok ada banyak Tuhan gitu loh bapak ibu,” ujar Desak Made Darmawati dalam video tersebut.
“Baik bapak ibu kenapa saya masuk Islam, saya mungkin dari 5 tahun umur saya dulu digendong bapak, diajak nonton bola ke alun-alunan di situ ada orang meninggal. Orang meninggal itu dibakar dan sebagainya, dan saya udah ketakutan duluan,” jelasnya.
