Jakarta, Gesuri.id – Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Tenaga Kerja dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (TKP2MI) Mercy Chriesty Barends menegaskan, Indonesia tengah menghadapi momentum besar berupa bonus demografi yang seharusnya dimanfaatkan secara maksimal melalui kebijakan ketenagakerjaan yang inklusif dan berkeadilan.
“Secara demografis, 69,58 persen penduduk kita adalah usia produktif. Ini potensi luar biasa, tetapi juga bisa jadi bumerang kalau tidak dikelola dengan baik,” ujar Mercy dalam Workshop bertema “Kajian Kritis: Regulasi, Layanan, dan Diplomasi Tenaga Kerja Domestik dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia” di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Kamis (9/10).
Menurut Mercy, peningkatan angkatan kerja tidak diiringi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai dan berkualitas. Dari 152 juta angkatan kerja, sekitar 7,47 juta masih menganggur, sementara lebih dari separuhnya berada di sektor informal.
“PDI Perjuangan mendorong reformasi kebijakan industri tenaga kerja agar lebih adaptif terhadap disrupsi teknologi dan memperkuat pendidikan vokasi. Bonus demografi ini harus kita ubah menjadi bonus produktivitas,” tegasnya.
Mercy juga menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dunia pendidikan, dan sektor swasta dalam mengembangkan program upskilling dan reskilling tenaga kerja. “Kita tidak boleh hanya bangga dengan angka, tetapi harus memastikan kualitas SDM kita benar-benar siap menghadapi era industri digital,” pungkasnya.