Ikuti Kami

Merik Havit Tegur Sekretaris Disdik Lamsel Soal Putusan MK Mengenai Pendidikan Gratis

Merik mempertanyakan tindak lanjut Dinas Pendidikan terkait putusan MK mengenai kewajiban pemerintah menggratiskan pendidikan.

Merik Havit Tegur Sekretaris Disdik Lamsel Soal Putusan MK Mengenai Pendidikan Gratis
Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Lampung Selatan sekaligus Koordinator Komisi IV, Merik Havit.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Lampung Selatan sekaligus Koordinator Komisi IV, Merik Havit, menegur Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lampung Selatan, Cahyadi atau yang akrab disapa Momoy, saat rapat pembahasan APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025 pada Selasa (17/6/2025).

Dalam rapat yang berlangsung sejak pukul 17.00 hingga 19.00 WIB tersebut, Merik mempertanyakan tindak lanjut Dinas Pendidikan terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai kewajiban pemerintah menggratiskan pendidikan SD dan SMP, baik negeri maupun swasta.

"Masalah putusan Mahkamah Konstitusi bahwa putusan ini final dan mengikat harus ditaati, apa langkah konkrit kendalanya apa? Berapa siswa SD SMP swasta yang ada di Lampung Selatan? jumlah murid SD swasta sekian, jumlah murid SMP swasta sekian ada tidak datanya," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Ia menegaskan, sebagai lembaga yang masih menaungi SD dan SMP, Dinas Pendidikan seharusnya sudah memiliki data lengkap sebagai dasar dalam perencanaan penganggaran.

"Maksud saya, supaya saya detil melaporkan langkahnya apa karena putusan MK ini final mengikat dan harus dilaksanakan. Berarti kalau misalkan tahun depan kita menganggarkan bagaimana SD swasta dulu karena keuangan daerah tidak cukup, maka SD dulu yang gratis baru tahun berikutnya SMP berapa kira-kira anggarannya," tegasnya.

Namun, karena tak kunjung mendapatkan jawaban pasti dari Sekretaris Disdik, Merik pun melayangkan sindiran.

"Pak Momoy cepat pak Momoy, jangan diam saja. Harusnya pak Momoy itu membantu kepala dinas menyiapkan data semuanya," ucapnya.

Saat itu, Momoy terlihat hanya memperhatikan layar telepon genggamnya dan tidak segera merespons. Merik kemudian menyarankan agar data dikirim setelah rapat.

"Yaudah gini kalau masih lama nanti datanya kirim saja ke saya, karena menjadi pembelajaran juga, seharusnya Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Selatan punya data berapa sekolah SD swasta berapa muridnya jumlah sekolah SMP swasta berapa muridnya," sambungnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Asep Jamhur, kemudian menjelaskan bahwa total siswa SD dan SMP baik negeri maupun swasta di Lampung Selatan mencapai 164.333 orang, berdasarkan data dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Secara detil saya lupa tapi secara keseluruhan siswa negeri dan swasta di Lampung Selatan 164.333 orang. Karena kami melihat kemarin waktu data di makan bergizi gratis (MBG) kami mendapat berapa sekolah yang ada di Lampung Selatan 1.418 satuan pendidikan yang ada baik SD SMP PAUD, SD ada 509 SMP ada 168," paparnya.

Sekitar 15 menit kemudian, Asep menyampaikan secara rinci jumlah siswa swasta.

"Jumlah 6.938 siswa SD swasta, 13.503 siswa SMP swasta," ujarnya.

Merik pun mengapresiasi jawaban tersebut, sembari menitipkan pesan penting agar Disdik menjaga kualitas pendidikan untuk menyongsong generasi emas 2045.

"Baik pak Kadis terimakasih jawabannya, pada intinya saya mengapresiasi yang sudah bagus dilanjutkan yang belum bagus tolong diperbaiki. Karena kita punya hajat bagaimana menuju generasi emas 2045, di tangan guru-guru inilah anak-anak kita jangan sampai generasi emas 2045 hanya sebatas wacana," tandasnya.

Senada dengan itu, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Lampung Selatan, Taman, menegaskan bahwa Dinas Pendidikan merupakan ujung tombak dalam mencetak generasi penerus bangsa.

"Mudah-mudahan Dinas Pendidikan ini mendidik anak-anak yang ada di Lampung Selatan menjadi generasi penerus," pungkasnya.

Quote