Jakarta, Gesuri.id – Anggota MPR RI Musthofa menegaskan kemandirian pertanian merupakan jalan utama untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Hal itu ia sampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI yang digelar di Gedung Serbaguna Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Sabtu (6/9).
Kegiatan yang diikuti 150 anggota Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kudus ini tidak hanya mengupas nilai-nilai Pancasila, tetapi juga menjadi ruang untuk menyerap aspirasi langsung dari petani. Musthofa menilai, sila-sila Pancasila sangat relevan dengan perjuangan petani, mulai dari gotong royong dalam pengelolaan lahan hingga keadilan sosial dalam distribusi hasil pertanian.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
“Kemandirian pertanian harus menjadi fokus kita bersama. Jika petani sejahtera, maka kedaulatan pangan akan terwujud, dan itu sejalan dengan cita-cita Pancasila,” ujar Musthofa.
Dalam sesi dialog, Muslimin, Ketua KTNA Kecamatan Mejobo, menanyakan cara menciptakan keadilan dalam distribusi hasil pertanian. Musthofa menjawab dengan mencontohkan praktik petani jagung di Blora dan Kendal yang berhasil membentuk kelompok tani mandiri dengan dukungan pembiayaan bank tanpa jaminan. “Asal ekosistemnya sehat, semua pihak akan untung bersama,” jelasnya.
Sementara itu, Rusmanto dari Gapoktan Undaan Kidul menyampaikan aspirasi agar pemerintah memperhatikan pembangunan irigasi dan penyediaan mesin pertanian modern. Menurutnya, hal itu penting agar produktivitas petani semakin meningkat.
Menanggapi hal itu, Musthofa menegaskan siap membawa aspirasi tersebut ke pemerintah pusat.
“Suara panjenengan inilah yang harus kami dengar. Tugas kami menyampaikan ke kementerian terkait. Tapi ingat, kami di DPR dan MPR sifatnya kolektif kolegial, bukan eksekutor. Jadi jangan kecewa bila belum langsung terealisasi,” terangnya.
Bagi Musthofa, gotong royong dan keadilan sosial merupakan kunci dalam membangun pertanian yang berkelanjutan. Ia berharap para petani Kudus terus bersatu dan aktif menyuarakan kebutuhan agar program pemerintah benar-benar berpihak pada kesejahteraan petani.
“Kedaulatan pangan bukan sekadar jargon. Ia harus berangkat dari kemandirian petani, dari desa-desa seperti Loram Wetan ini,” pungkasnya.
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Musthofa juga mengingatkan agar petani tidak mudah patah semangat sekalipun kebijakan pemerintah belum sepenuhnya berpihak.
“Perjuangan panjenengan jangan berhenti di sini. Teruskan semangat gotong royong, teruskan ikhtiar membangun pertanian mandiri. Suara rakyat inilah yang menjadi kekuatan terbesar kami di Senayan,” tegasnya.
Ia menutup sosialisasi dengan ajakan agar nilai-nilai Pancasila benar-benar diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau kita pegang teguh Pancasila, kita jaga persatuan, dan kita wujudkan keadilan sosial, insyaallah kemandirian pertanian bisa tercapai dan Indonesia benar-benar berdaulat pangan,” tandas Musthofa disambut tepuk tangan para petani.