Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Jawa Barat (Jabar), Ono Surono kritik kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang memangkas kerja sama anggaran dengan media.
Menurutnya, langkah tersebut menimbulkan polemik dan membuat insan pers merasa tersisihkan.
Baca: Pramono Siap Perbanyak Jembatan Angkat di Jakarta
Dalam diskusi bersama pimpinan redaksi media di ruang rapat Komisi I DPRD Jabar, Kamis (21/8), Ono menilai gaya kepemimpinan KDM memang kerap langsung menyentuh masyarakat, namun luput dari persoalan mendasar.
“Ia langsung terjun ke masyarakat melakukan bincang bincang dan pada akhirnya memberi sejumlah uang ke masyarakat yang dikunjunginya,” kata Ono.
Ono menambahkan, pemotongan kerja sama media dilakukan karena gubernur merasa sudah memiliki tim media sendiri. Kondisi ini memunculkan kesan seolah kerja sama dengan pers hanya menjadi beban anggaran.
“Ya, berkata begitu. Karena dirinya mengganggap sudah memiliki tim media,” ucap Ono.
Kritik juga datang dari pimpinan media. Pemred Koran Gala, Ati Suprihatin, menyebut kebijakan itu menyakiti perasaan insan pers.
Baca: Banteng Biak Numfor Beri Catatan Khusus ke Pemkab
“Pemotongan kerjasama anggaran dengan media, itu diucapkan berulang ulang ke publik. Ini sebenarnya mengiris perasaan kami karena kami dianggap telah mengemisnya,” ucap Ati.
Diskusi yang dihadiri para pimpinan redaksi ini menjadi sorotan lantaran memotret hubungan pemerintah daerah dengan media yang dinilai kian renggang.