Ikuti Kami

Ony Setiawan: Jawa Timur Butuh Pabrik Pakan Ayam Murah

Sebagai solusi mendesak untuk menyelamatkan peternak skala kecil yang semakin terhimpit biaya produksi.

Ony Setiawan: Jawa Timur Butuh Pabrik Pakan Ayam Murah
Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Ony Setiawan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Ony Setiawan, menegaskan Jawa Timur membutuhkan pabrik pakan ayam murah sebagai solusi mendesak untuk menyelamatkan peternak skala kecil yang semakin terhimpit biaya produksi.

"Selama ini rantai produksi ayam di Jatim sangat rentan karena biaya pakan dari produsen pabrikan terus melonjak, sehingga mengikis margin keuntungan peternak rakyat. Maka pabrik pakan ayam murah solusinya," ujarnya, dikutip Selasa (2/12).

Ony menjelaskan bahwa kenaikan harga pakan tidak hanya menjadi masalah di tingkat lokal, tetapi juga dipengaruhi dinamika pasar nasional. Fluktuasi harga bahan baku seperti jagung dan bekatul membuat beban peternak semakin berat. Jagung pipilan di Surabaya pada 2025 bahkan sempat mencapai Rp 10.750 per kilogram, sementara peternak ayam petelur mengaku merugi sekitar Rp 5.000 per kg karena harga telur berada di bawah harga pokok penjualan.

Ia menambahkan bahwa data populasi unggas Jawa Timur menunjukkan urgensi keberadaan pabrik pakan murah. Berdasarkan Jawa Timur Dalam Angka 2025, populasi unggas di provinsi tersebut mencapai lebih dari 580 juta ekor, dengan ayam pedaging atau broiler saja melampaui 418 juta ekor sepanjang 2024. Produksi telur ayam ras juga menjadi salah satu penyokong utama perekonomian daerah.

"Di sisi lain, produksi ayam dan telur terus menjadi kontributor penting untuk perekonomian lokal. Produksi telur ayam ras di Jatim tercatat sangat tinggi menurut data BPS / peternakan," jelasnya.

Karena itu, Ony menilai pembangunan pabrik pakan murah bukan sekadar program subsidi, melainkan strategi untuk mewujudkan kemandirian pakan (feed independence) dan menyelamatkan keberlangsungan peternakan rakyat. Dengan adanya pabrik pakan lokal, peternak dapat memperoleh bahan baku dengan harga lebih terjangkau, mengurangi ketergantungan pada produsen besar, dan menekan biaya operasional.

Ony juga mengaitkan urgensi tersebut dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintah. Menurutnya, produksi ternak yang kuat akan menjadi penopang pasokan pangan bagi program tersebut.

"Dengan adanya pabrik pakan lokal dan dukungan dana dari skema Danantra, yang digadang-gadang akan menyuntik sekitar Rp 20 miliar ke sektor peternakan ayam — para peternak kecil bisa semakin berdaya," ucapnya.

“Dana itu kalau dikelola tepat sasaran, bisa memberdayakan peternak skala rakyat, bukan hanya pelaku industri besar,” lanjutnya.

Anggota DPRD Jatim dari Daerah Pemilihan Bojonegoro–Tuban itu juga menyoroti peran strategis Jawa Timur sebagai pusat peternakan unggas nasional. Dengan populasi unggas yang besar dan ekosistem peternakan yang mapan, provinsi ini dinilai memiliki posisi ideal untuk menjadi basis pabrik pakan murah yang efisien dan kompetitif.

“Dengan pakan murah, keuntungan peternak kembali normal, harga telur dan daging ayam bisa lebih stabil, dan kesejahteraan peternak serta masyarakat bisa meningkat. Ini investasi jangka panjang, bukan wacana semata,” pungkasnya.

Quote