Ikuti Kami

Pegawai BUMN Terlibat JI, Deddy Pertanyakan Pengawasan

Individu yang terlibat terorisme seperti ini, adalah bukti bahwa radikalisme sudah merambah begitu dalam dan memasuki banyak institusi. 

Pegawai BUMN Terlibat JI, Deddy Pertanyakan Pengawasan
Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus menanggapi keterlibatan seorang pegawai BUMN Kimia Farma dalam kejahatan terorisme. 

Deddy menyatakan, masalah individu yang terlibat terorisme seperti ini, adalah bukti bahwa radikalisme sudah merambah begitu dalam dan memasuki banyak institusi. 

"Tidak hanya BUMN tetapi juga birokrasi kita, bahkan aparatur hukum dan keamanan," ujar Deddy, di Jaarta, Senin (13/9). 

Baca: Ahok Optimistis Akan Restrukturisasi Pertamina

"Selama orde baru mereka tiarap dan 15 tahun terakhir mereka terus berkembang," sambung Politisi PDI Perjuangan itu. 

Deddy melanjutkan, perkembangan teknologi informasi dan dunia digital memungkinkan mereka (kaum radikalis dan teroris) masuk ke ruang-ruang pribadi dan tersembunyi.

Kelompok-kelompok ini, sambung Deddy, terbentuk karena mendapatkan “pembenaran” dan dukungan dari tokoh-tokoh garis keras yang terus menerus memompakan ideologi khilafah dan pemahaman intoleran. 

"Karena itu negara harus bekerja sama dengan tokoh-tokoh dan organisasi keagamaan yang punya komitmen yang kuat terhadap 4 Pilar berbangsa dan bernegara," tegas Deddy 

"Dan institusi yang paling bertanggung jawab menangani radikalisme & terorisme di BUMN ini adalah Kementerian BUMN, BIN, BNPT, Polri, dan Kementerian Agama," tegas Deddy. 

Baca: Untuk Tata Kelola & Kinerja, Aria Desak Revisi UU BUMN

Seperti diketahui, sebanyak tiga terduga teroris dari jaringan Jamaah Islamiyah (JI) ditangkap Tim Densus 88 Antiteror pada Jumat, 10 September 2021.

Dari ketiga terduga teroris tersebut, dua di antaranya ditangkap di wilayah Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat masing-masing berinisial MEK dan S.

Haris Fadillah, Ketua RT di lingkungan tempat tinggal terduga teroris S, mengatakan, bahwa warganya itu sehari-harinya bekerja di salah satu perusahaan pelat merah alias BUMN.

"Dia tuh (S) kerja di Kimia Farma di Pulogadung," kata Haris, Minggu (12/9).

Quote