Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Junico Siahaan alias Nico Siahaan berharap kejadian pencabutan ID Pers di lingkungan Istana Negara seperti yang dialami wartawan CNN Indonesia, Diana Valencia, tidak terulang.
Nico Siahaan meminta, Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden dapat terus melakukan koreksi dan berbenah usai ramai mendapatkan hujatan usai mencabut kartu identitas (ID) liputan jurnalis CNN yang meliput kegiatan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Nico usai pencabutan kartu identitas liputan (ID pers) Istana jurnalis CNN Indonesia milik Diana Valencia buntut pertanyaan soal program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski demikian kini pihak Istana telah meminta maaf dan mengembalikan kartu identitas liputan (ID pers) milik Diana.
“Kita semua pejabat publik harus siap dikoreksi, itulah yang membuat pemerintahan semakin baik,” jelas Nico kepada wartawan, Senin,(29/9/2025).
Lebih lanjut, mantan Presenter stasiun TV nasional ini menegaskan, pers sebagai ujung tombak pemberitaan harus lebih sering di dengar oleh para pejabat publik.
Nico berharap, semua pihak dapat meniru langkah dan semangat keterbukaan dari Presiden RI Prabowo Subianto yang mengundang pemimpin redaksi (pimred) media nasional untuk menampung aspirasi dan pertanyaan.
“Seperti pak Presiden Prabowo mengundang pemimpin redaksi waktu itu,” jelas Nico.
Atas dasar itu, Nico menekankan, pentingnya perbaikan dari semua pihak baik pejabat hingga media massa itu sendiri. Untuk media massa, kata Nico, harus terus memperbaiki kualitas narasi dari berita yang disajikan kepada masyarakat.
“Sambil terus sama-sama perbaiki kualitas narasi yang disajikan (judul tidak dibuat-buat dan menjadi click bait),” pungkas Nico.
Sebelumnya, Biro Pers Sekretariat Presiden memastikan tidak akan lagi mencabut kartu identitas (ID) liputan jurnalis yang meliput kegiatan Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan ini disampaikan menyusul insiden pencabutan ID Pers milik wartawan CNN Indonesia, Diana Valencia, yang terjadi pada Sabtu (27/9/2025).
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyampaikan bahwa Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI), Erlin Suastini, telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada Diana dan pihak CNN Indonesia dalam pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (29/9/2025).