Humbang Hasundutan, Gesuri.id – Dalam suasana hening dan penuh makna, prosesi penyerahan tongkat simbol kepemimpinan berlangsung di ruang kerja Bupati Humbang Hasundutan, Oloan Paniaran Nababan, Senin (10/11/2025). Momen tersebut menjadi penanda estafet tanggung jawab dan nilai-nilai kepemimpinan dalam birokrasi pemerintahan Humbahas.
Tanpa kemeriahan seremoni besar, prosesi ini hanya dihadiri tiga orang, namun sarat dengan filosofi kebersamaan, integritas, dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Penyerahan tongkat simbolik ini dilakukan langsung oleh Bupati Oloan kepada pejabat penerima yang dipercaya melanjutkan cita-cita pelayanan publik di lingkup Pemkab Humbahas.
“Menerima tongkat ini bukan soal seremonial, tetapi penerimaan amanah. Semoga tongkat ini membawa keberkahan, kebijaksanaan, dan semangat pengabdian bagi yang menerimanya,” ujar Bupati Oloan dengan nada teduh.
Menurutnya, tongkat tersebut melambangkan keberlanjutan nilai kepemimpinan yang berakar pada kebijaksanaan dan rasa tanggung jawab. Sebagaimana tradisi lama Humbahas, setiap tongkat yang diserahkan memiliki nilai simbolik: kepemimpinan yang berpijak pada kejujuran, kesetiaan, dan keteguhan hati.
“Pemimpin sejati bukan diukur dari jabatan, tapi dari bagaimana ia melayani dan menjadi teladan. Tongkat ini adalah pengingat agar setiap keputusan berpihak kepada rakyat,” tutur Bupati Oloan.
Ia juga berpesan agar setiap aparatur di lingkup Pemkab Humbahas menjunjung tinggi nilai integritas dan profesionalisme. Menurutnya, kepemimpinan adalah kerja kolektif, bukan hanya tanggung jawab individu.
“Pemerintahan harus berjalan dengan hati dan kebersamaan. Tidak ada keberhasilan tanpa gotong royong dan keikhlasan dalam bekerja,” imbuhnya.
Prosesi penyerahan tongkat kepemimpinan ini ditutup dengan doa bersama, mencerminkan semangat transisi yang penuh makna dan keinginan kuat untuk terus membawa Humbahas menjadi daerah yang maju, humanis, dan berkarakter.

















































































