Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mengungkapkan perjuangannya mendatangkan bantuan alat pertanian bagi petani di Oepoli, Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bantuan bagi petani Oepoli, ungkap Ansy, merupakan bantuan tersulit yang pernah dia perjuangkan.
Politisi PDI Perjuangan itu bertekad memperjuangkan agar petani di beranda depan Republik itu merasakan perhatian pemerintah.
Baca: Ansy : Penanganan Perubahan Iklim Reaksioner, Tidak Visioner
"Muatan berat, jalan rusak parah, melewati puluhan sungai tak menyurutkan niat untuk mengangkut alat pra panen Rice Transplanter dan alat pasca panen Combine Harvester Multiguna ke ujung perbatasan Republik Indonesia-Timor Leste," ujar Ansy.
Alhasil, 2 unit Rice Transplanter dan 1 unit Combine Harvester Multiguna tiba dan diterima oleh 3 kelompok tani (Poktan) di Oepoli, Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Rabu, (13/10/2021).
Ketiga Poktan tersebut, yakni Poktan Bintang Laut (penerima Combine Harvester) serta Poktan Bintang Timur dan Bintang Kejora (penerima Rice Transplanter).
"Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dimuat menggunakan kendaraan dinas Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XIII dan tiba tengah malam pada pukul 01.30 WITA di Oepoli, setelah menempuh perjalanan hampir 12 jam," ungkap Ansy.
Padahal, lanjut Ansy, daerah yang dituju masih berada dalam satu wilayah administrasi Kabupaten Kupang.
"Saya sangat terharu bercampur senang, akhirnya perjuangan saya di Senayan berhasil memberikan dampak nyata bagi petani di beranda depan Republik Indonesia, yang selama ini nyaris tak pernah mendapatkan perhatian-bantuan," tambahnya.
Anggota DPR RI dari Dapil NTT II itu menjelaskan, Oepoli dikategorikan sebagai wilayah 3T atau Terdepan, Terpencil, Tertinggal. Oepoli adalah wilayah yang sangat sulit dijangkau karena kondisi jalan yang rusak dan letaknya yang jauh dari pusat kota Kabupaten Kupang.
"Dua tahun menjadi Wakil Rakyat di DPR RI Senayan, bantuan ke Oepoli inilah merupakan bantuan terjauh dan tersulit yang pernah saya berikan," ujar Ansy.
Bantuan berupa Rice Transplanter dan Combine Harvester ini, sambung Ansy, bukan milik dirinya ataupun dibeli olehnya, melainkan bantuan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP).
"Saya hanya membantu untuk menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi ketiga Poktan dan puji Tuhan aspirasi tersebut ditanggapi, yang berujung pada serah terima alsintan kepada Poktan," ujar Ansy.
Ansy menyatakan, perjuangan agar petani Oepoli mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat merupakan wujud keberpihakan dirinya pada kelompok masyarakat kecil yang nyaris sama sekali luput dari perhatian negara.
Menyuarakan kepentingan petani Oepoli sama dengan menyuarakan "suara kaum tak bersuara" (voice of the voiceless).
Ansy mengungkapkan, potensi pertanian Oepoli sangat menjanjikan. Hanya saja selama ini para petani bekerja semata mengandalkan tenaga manusia.
"Maka, saya berjuang agar petani Oepoli mendapatkan alsintan untuk memudahkan kerja mereka, sehingga lebih efektif, efisien dan produktif," ujar Ansy.
Ansy menjelaskan, Rice Transplanter merupakan alat penanam bibit padi dengan jumlah, kedalaman, jarak dan kondisi penanaman yang dapat diseragamkan.
Mesin tanam padi otomatis itu menjadi alternatif teknologi yang dapat digunakan petani untuk mengatasi tertundanya waktu tanam serempak karena hanya mengandalkan tenaga kerja manusia dalam proses penanamannya.
Baca: Edy Imbau Masyarakat Bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan
Sedangkan, Combine Harvester Multiguna adalah mesin panen padi yang serba komplit, dilengkapi dengan alat pemotong, dan perontok serta canggih dalam pengoperasiannya.
Combine harvester dapat bekerja cepat di11 areal sawah yang luas dengan waktu yang dibutuhkan untuk memanen padi relatif singkat.
"Saya berharap kelompok dapat merawat, menjaga dan menggunakan Rice Transplanter dan Combine Harvester dengan sebaik-baiknya agar tidak cepat rusak," ujar Ansy
"Akhirnya, saya menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian, Bapak Syahrul Yasin Limpo, Dirjen Tanaman Pangan, Bapak Dr. Ir. Suwandi, M.Si dan Direktur PPHTP Bapak Ir. Gatut Sumbogodjati, MM atas pemberian bantuan ini," pungkasnya.