Ikuti Kami

Petinggi KPK Mengundurkan Diri, Masinton: Tak Berintegritas

Tak berintergritas karena mengundurkan diri sebelum masa jabatannya selesai.

Petinggi KPK Mengundurkan Diri, Masinton: Tak Berintegritas
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.

Jakarta, Gesuri.id - Dua petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu Saut Situmorang dan Tsani Annafari mengundurkan diri saat Komisi III DPR RI tengah melakukan voting untuk menentukan pimpinan KPK periode 2019-2023.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu menyebut sikap keduanya tak berintergritas karena mengundurkan diri sebelum masa jabatannya selesai.

Baca: Presiden Jokowi Setujui Dewan Pengawas KPK, Asal...

"Itu orang integritasnya kami ragukan. Bukan lagi kami ragukan, tetapi orang itu tidak berintegritas, tidak bertanggung jawab. Digaji, seenaknya bekerja, kemudian mundur," ujar Masinton saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (13/8).

Menurut Masinton, pengunduran diri Saut dan Tsani menandakan keduanya tidak berintegritas dan bertanggung jawab. Apalagi, kata dia, kedunya digaji negara untuk bekerja profesional namun malah digunakan untuk aktivitas politik menyerang orang.

Adapun orang yang dimaksud oleh Masinton adalah Irjen Firli Bahuri yang sebelumnya telah disepakati oleh Komisi III DPR RI sebagai Ketua KPK periode 2019-2023.

Firli sebelumya sempat disorot habis-habisan Koalisi Kawal Capim KPK. Dia diduga pernah punya masalah etik saat menjadi Deputi Penindakan KPK karena diduga bertemu dan berfoto dengan Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang. 

Dalam beberapa kesempatan belakangan ini pun Wakil Ketua KPK Saut Situmorang kerap bersuara keras terkait calon pimpinan KPK yang dianggap tidak memenuhi sembilan nilai tersebut.

Bahkan beberapa waktu lalu, Saut juga ikut bersuara dalam aksi perlawanan yang dilakukan oleh para pegawai KPK untuk menolak Revisi UU KPK dan menolak capim bermasalah dan melanggar kode etik. Dalam aksi tersebut, bahkan Saut meneriakan kata 'Lawan' dan meminta agar pegawai KPK tidak takut menyuarakan perlawanan tersebut.

Bedasarkan hal tersebut, Masinton kian yakin jika para pimpinan KPK memang tidak memiliki integritas. Dia juga menilai, mundurnya kedua orang tersebut juga menandakan kegagalan mereka dalam menyerang Firli untuk tidak menjabat pimpinan KPK.

"Kan mereka yang paling getol menyerang Pak Firli. Lalu mereka merasa misinya nggak berhasil ya mengundurkan diri," katanya.

"Pertanggungjawabkan dong semuanya sampai selesai masa jabatan," pungkas Masinton.

Untuk diketahui, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyatakan pengunduran diri dari jabatannya melalui surat elektronik ke jajaran pegawai KPK. Pengunduran diri tersebut, kata Saut, mulai efektif pada 16 September 2019 mendatang. 

Baca: Plt Bupati Cianjur Segera Bergabung ke PDI Perjuangan

Dalam surat itu, Saut kemudian meminta maaf kepada seluruh pimpinan KPK yaitu Ketua KPK Agus Rahardjo, Wakil Ketua KPK lainnya yaitu Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, dan Laode M Syarif. Selain itu dia juga meminta maaf kepada pegawai lembaga antirasuah lainnya, sebab dia tahu, pasti ada saja diantara mereka yang sebal terhadap dirinya.

"Saya tahu, beberapa teman-teman pasti sebal bingit sama saya karena style saya. Saya mohon maaf karena dalam banyak hal memang kita harus bisa membedakan antara cemen dengan penegakan sembilan nilai KPK yang kita miliki," kata Saut seperti dikutip dari surat elektronik itu, Jumat (13/9/2019).

Sembilan nilai yang dimaksud Saut adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan adil. "Mari kita pegang itu sampai kapanpun," ungkap dia.

Quote