Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengeklaim layanan Transjabodetabek mampu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta. Sebab, banyak warga daerah penyangga yang beralih dari kendaraan pribadi dan menggunakan transportasi umum.
Namun, Pramono juga mengakui terdapat satu wilayah yang masih mengalami kemacetan panjang dan kepadatan lalu lintas tak bisa diurai dengan hadirnya layanan Transjabodetabek, yakni Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
"Kita sudah mempunyai 6 rute baru. inilah yang kemudian secara signifikan membuat mengurangi kemacetan, dengan Transjabodetabek," kata Pramono di Pesanggrahan, Jakarta Selatan kemarin, dikutip Rabu, 10 September 2025.
Baca: Ganjar Minta Publik Bersabar Akan Nama untuk Posisi Sekjen
Tetapi, kata dia, hal itu tidak mengurangi kemacetan di TB Simatupang. Pemprov DKI melakukan sejumlah cara untuk mengatasi kemacetan TB Simatupang. Mulai dari penyempitan area proyek galian sehingga ruang lalu lintas dapat terbuka lebih luas, hingga meminta pemerintah pusat menutup sementara exit Tol JORR Cipete-Pondok Labu saat jam sibuk sore hari untuk mengurangi crossing kendaraan yang memperparah kemacetan.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menindaklanjuti terkait rencana pengaturan buka-tutup pintu keluar (exit) Tol Cipete–Pondok Labu di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Diketahui, rencana tersebut berawal dari instruksi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
"Sudah dilakukan pembahasan minggu lalu, akan ditindaklanjuti dengan peninjauan lapangan," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo di Halte Jaga Jakarta, Jakarta Pusat, Senin, 8 September 2025.
Syafrin menerangkan, dalam waktu dekat pihaknya akan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaaan Umum (Kemen PU), Badan Pengelolaan Jalan Tol (BPJT) serta Operator Tol dalam hal ini PT Hutama Karya untuk meninjau langsung ke lapangan.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
"Minggu ini (lakukan peninjauan langsung)," Lanjut Syafrin.
Menurutnya, hasil peninjauan sebelumnya di lokasi tersebut, pihaknya mengatakan hal itu sangat mungkin dilakukan skema buka tutup exit tol tersebut. Namun keputusan, baru bisa diberikan pasca tinjauan lanjutan.
"Pasti, semuanya akan melalui uji coba coba jika diputuskan ternyata itu boleh karena memang kebutuhannya kan sampai dengan akhir Oktober untuk pelaksanaan pekerjaan," bebernya.