Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meninjau Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan, Kamis (14/8/2025).
Diketahui, Pramono nampak mengenakan batik bernuansa cokelat didampingi Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Fajar Sauri.
Pramono berkeliling menggunakan buggy car dan terlihat mengendarai mobilnya sendiri.
Kemudian, Pramono mampir ke kandang Burung Pelikan, Jerapah, Harimau, dan lain-lain.
Dalam tinjauannya, Pramono meminta harga tiket masuk (HTM), kantong parkir hingga sarana bagi pengunjung Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta Selatan diperbaiki.
Hal itu untuk membuat Ragunan lebih menarik, nyaman aman dan dapat meningkatkan jumlah pengunjung.
"Pagi ini saya melihat Taman Margasatwa Ragunan karena saya dan Pak Wagub ingin membuat pembenahan membuat Ragunan lebih menarik, lebih nyaman, lebih aman dan pengunjungnya makin meningkat serta berkualitas," ujar Pramono usai meninjau fasilitas dan koleksi binatang TMR, Kamis (14/8/2025).
"Saya meminta ke Taman Margasatwa Ragunan ini untuk diperbaiki tiketing, parkirnya, sarana untuk orang melihat berkeliling, manajemen diperbaiki. Dari hal kecil kita melakukan perbaikan," tambahnya.
Pramono menyebut sejumlah permasalahan Ragunan yang mendasar kantong parkir yang minim khusus roda empat saat ramai pengunjung mengganggu kenyamanan pengunjung dan satwa.
Ia meminta agar segera dibangun fasilitas parkir bertingkat khusus mobil.
"Kita ketahui permasalahan di Ragunan paling utama adalah satu urusan kecil kecil urusan parkir masih banyak yang ketika ramai masuk ke dalam itu sangat menggangu maka saya meminta Kepala Dinas (Pertamanan dan Hutan Kota, Fajar Sauri) untuk segera disiapkan parkir bertingkat untuk mobil, kalau motor sudah ada sehingga dalam waktu dekat pasti akan kami larang mobil tidak boleh lagi masuk ke dalam," ucapnya.
Pramono juga meminta diperbanyak fasilitas shuttle bus untuk pengunjung berkeliling melihat koleksi flora dan fauna di Taman Margasatwa Ragunan.
Pasalnya untuk mendapatkan revenue tinggi diperlukan fasilitas penunjang wisatawan yang baik.
"Kedua untuk area seluas 127 hektare perlu (shuttle) bus yang berkeliling secara rutin untuk bisa masyarakat melihat dengan gampang binatang yang ada disini. Karena tempat ini (mengoleksi) flora dan fauna yang salah satu terbaik di Asia Tenggara. Walaupun secara kualitas dengan Singapura yang kecil pasti revenue mereka tinggi karena memang fasilitasnya dibuat baik," ungkapnya.