Ikuti Kami

Prasetyo Harap Heru Budi Bikin Sumur Resapan dengan Benar

Prasetyo Edi: Sebetulnya sumur resapan itu program baik, cuma salah penempatannya.

Prasetyo Harap Heru Budi Bikin Sumur Resapan dengan Benar
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi berharap Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dapat melaksanakan program sumur resapan dengan baik dan benar, sebab selama era Gubernur Anies Baswedan salah sasaran, padahal merupakan salah satu program yang baik dalam menangani banjir.

Baca: Manakala BMI Mendobrak Pasar Internasional di Qatar

"Sebetulnya sumur resapan itu program baik, cuma salah penempatannya," kata Pras di Balai Kota Jakarta, Senin (17/10).

Pras mengatakan program sumur resapan selama era Gubernur Anies Baswedan dibuat di aspal-aspal sehingga sangat tidak efektif.

Menurut Politikus PDI Perjuangan itu sumur resapan seharusnya dibuat di lokasi-lokasi yang tanahnya bisa menyerap air.

"Kalau di area yang memang tanahnya masih bisa diserap, itu monggo. Tapi, permasalahannya Jakarta itu kan janji semua, calon gubernur itu kan hulu hilir dibereskan, pertanyaannya apakah itu masih banjir? Saya jawab iya masih banjir, nah yang kecil-kecil itu dibereskan," ujar Pras.

Menurut dia di bawah kepemimpinan Anies penanganan hulu dan hilir belum terlaksana dengan baik. Sementara, Pemprov justru membuat sumur resapan yang penerapannya salah.

"Hulu hilir belum beres, sumur resapan masuk dan salah pula penerapannya. Nah ini juga kita akan kerja sama yang baik dengan Pak Gub," kata Pras.

"Dan saya juga minta kepada Pak Gub setelah konsolidasi di internal kita harus turun ke lapangan, mana sih permasalahannya," tambah Pras.

Baca: Selasa, Jokowi Dipastikan Terima Presiden FIFA

Sikap Pras ini berbeda 180 derajat jika dibandingkan pada awal tahun ini. Sebelumnya, Pras memastikan tidak ada anggaran untuk program sumur resapan dalam APBD 2022.

Saat itu, Pras menilai program sumur resapan tidak bermanfaat dan justru merusak fasilitas publik lainnya.

"Saya kan penentu banggar. Kalau itu enggak ada gunanya, sekarang coba lihat sendiri apakah itu bisa maksimal? Enggak. Ternyata merusak semua yang ada," kata dia saat itu.

Quote