Jakarta, Gesuri.id - Politisi Muda PDI Perjuangan Yayan Sopyani Al Hadi menemukan pelonggaran PSBB telah melahirkan situasi naiknya kurva Covid-19 yang berbahaya.
"Karena cepat atau lambat, kapasitas tempat tidur di rumah sakit (RS) dan tenaga dokter akan kewalahan," kata Yayan dalam keterangannya, Sabtu (19/9).
Kondisi ini pada akhirnya, lanjut Yayan, akan memperburuk ekonomi karena orang takut beraktivitas dan bahkan menimbulkan kepanikan yang ujungnya adalah kerusuhan sosial.
Baca: Dikotomi Perlindungan Kesehatan vs Pertumbuhan Ekonomi?
Ia menyayangkan selama enam bulan lebih pandemi Covid -19 masuk ke Indonesia, namun yang terjadi bukanlah penurunan kasus, melainkan sebaliknya lonjakan kasus Covid-19.
Bahkan, lanjutnya, berakhirnya pandemi pada Juli atau Agustus 2020 seperti yang diprediksi sejumlah pihak, terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Naiknya kasus pandemi, kata Ketua Kelompok Studi Demokrasi Indonesia (KSDI) itu, disertai penurunan pada pertumbuhan ekonomi.
Tercatat pada kuartal II terjadi pertumbuhan minus 5 persen dalam ekonomi Indonesia.
Untuk menghindari penurunan yang lebih dalam maka terjadi pelonggaran PSBB di berbagai wilayah untuk memberi ruang bagi bergeraknya kembali ekonomi.
Untuk itulah, pemerintah harus melakukan perubahan strategi penanganan Covid-19 secara mendasar.
Perubahan pertama, Yayan menawarkan, adalah memprioritaskan program pencegahan penyebaran Covid-19 yang dapat dirangkum ke dalam 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) dan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak).
Kedua dengan menghapus kegiatan kampanye rapat umum dan bentuk pengumpulan massa lainnya dalam pilkada 9 Desember 2020 karena berpotensi melahirkan ledakan bom atom kasus Covid-19, baik melalui revisi UU atau Perppu.
Dengan latar belakang pikiran-pkiran ini juga, sambung Yayan, KSDI akan menggelar Webinar Nasional Kedua dengan tema "Strategi Menurunkan Covid, Menaikkan Ekonomi".
Webinar kedua ini akan dihadiri para narasumber yaitu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 WikuAdisasmito, Epidemiolog Universitas Indonesia Iwan Ariawan, Ekonom Universitas Indonesia Faisal H. Basri dan Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari S.
"Acara akan dipandu oleh Ketua Dewan Pembina KSDI, Maruarar Sirait," jelas Yayan.
Yayan mengatakan bahwa Webinar Nasional ini akan dilaksanakan pada hari Minggu (20/9/2020) pukul 14.00 WIB melalui aplikasi zoom dan live di Youtube KSDI.
Untuk di zoom sudah bisa masuk pukul 13.30 WIB dengan ID Meeting: 886-2588-9353 dan password: 2020KSDI
Baca: Efek COVID-19, Presiden Minta Ansor Ringankan Beban Warga
"Webinar ini bertujuan memetakan masalah, solusi dan rekomendasi kebijakan penanganan Covid-19 di Indonesia agar kurva Covid-19 segera menurun dan kurva ekonomi segera naik agar enam bulan dari sekarang rakyat Indonesia dapat tersenyum lebih lebar karena penanganan Covid-19 dan ekonomi sama-sama berhasil," jelas Yayan.
Yayan mengundang semua elemen untuk ikut mengikuti webinar.
Sebab webinar ini akan membuka data-data baik dari BPS, epidemiolog, ekonom, dan juga konsultan papan atas.
"Mari bergabung dan mari rumuskan bersama untuk menjadi masukan dan rekomendasi kebijakan dalam rangka menyelamatkan kesehatan rakyat Indonesia," demikian Yayan.