Ikuti Kami

Puan Minta Usut Tuntas Karhutla di Sumatera Selatan

Puan sangat menyayangkan terjadinya kebakaran hutan tersebut di tengah perjuangan mengembalikan kelestarian lingkungan.

Puan Minta Usut Tuntas Karhutla di Sumatera Selatan
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani meminta pengusutan secara tuntas penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

"Saya sangat menyayangkan terjadinya kebakaran hutan di Sumsel. Hutan salah satu sumber daya alam paling berharga yang amat dibutuhkan umat manusia untuk menjaga keberlangsungan kehidupan. SAya minta penyebab kebakaran ini ditangani sampai tuntas," ujar Puan dalam keterangan tertulisnya.

Politisi PDI Perjuangan ini sangat menyayangkan terjadinya kebakaran hutan tersebut di tengah perjuangan mengembalikan kelestarian lingkungan. Menurutnya, kebakaran hutan justru menjadi ancaman baru bagi flora dan fauna yang menaungi hutan tersebut.

Diketahui bahwa kebakaran hutan terjadi sejak Selasa (21/9) siang di sekitar lima hektare wilayah hutan. Api sempat berhasil dipadamkan, tetapi patroli udara menemukan bahwa masih ada lahan yang terbakar.

Baca: Puan Pastikan DPR RI Tetap Terbuka Bagi Rakyat

Sumber asap hingga kini diketahui terjadi pada beberapa titik api. Petugas kesulitan menjangkau akses darat dan tidak efektif dalam memadamkan api.

Berdasarkan hasil patroli udara, terdapat tujuh hotspot di OKI, tiga di Ogan Ilir, tiga di OKU Timur, satu di Banyuasin dan satu di Muara Enim. Satgas Udara Karhutla Sumsel telah melakukan water bombing menggunakan helikopter di tiga kecamatan di OKI, yakni Pedamaran, Mesuji, dan Pampangan serta satu wilayah di Rambang Kuang, Ogan Ilir.

Akibat kebakaran ini, kabut asap menyelimuti kota Palembang pada Rabu, 22 September, pagi. Kabut asap itu mempengaruhi aktivitas kota.

"Kita harus mengetahui penyebab timbulnya kebakaran ini agar dapat diantisipasi di masa depan," tutur Puan.

Puan memandang bahwa dampak kebakaran ini bisa merugikan kota sekitar karena polusi udara yang jadi bertambah. “Kita ingin mengurangi polusi, maka kita harus mengurangi kejadian seperti ini,” ujar Puan.

Puan meminta untuk mewaspadai asap dari kebakaran hutan ini karena bisa menyebabkan penyakit pernapasan, seperti ISPA, asma, hingga penyakit paru-paru, tenggorokan, dan hidung. Selain itu, asap juga bisa menimbulkan iritasi mata.

Tersebarnya asap ini juga bisa menjadi tambahan emisi gas karbondioksida dan gas-gas lainnya ke udara. 

"Dampak asap ini secara jangka panjang menjadi penyebab perubahan iklim dan pemanasan global," ujar Puan.

Baca: Puan Ingatkan Pemerintah Percepat Pelaksanaan Vaksinasi

Terlebih, lanjutnya, hutan yang gundul akan menyebabkan tanah longsor dan banjir. Puan mengingatkan kembali kejadian banjir yang terjadi di Kalimantan.

"Ketika ekosistem hutan rusak, flora dan fauna akan punah. Kita harus jaga berbagai tumbuhan dan satwa khas yang tumbuh di hutan Sumatera," ujar Puan.

Untuk kehidupan kita, ucap Puan, kehilangan hutan juga bisa mengancam kehilangan sumber air bersih. Pasalnya, pohon adalah tunggak-tunggak penyimpan cadangan air di dalam tanah.

“Saya minta ini diusut tuntas. Bila memang penyebabnya karena cuaca, harus ada langkah antisipasi agar tidak terjadi lagi situasi yang sama. Jika penyebabnya tangan manusia, segera kita tangkap dan proses hukum. Hargai hutan kita untuk menghargai ekosistem lingkungan yang ingin kita jaga,” ujar Puan.

Quote