Ikuti Kami

Puan Yakini Presiden Jokowi Jaga Amanah & Amanat Rakyat

Presiden Jokowi bisa menjaga keteguhan hati, serta menjaga apa yang menjadi amanah dan amanat yang diberikan rakyat hingga 202

Puan Yakini Presiden Jokowi Jaga Amanah & Amanat Rakyat
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa menjaga keteguhan hati, serta menjaga apa yang menjadi amanah dan amanat yang diberikan rakyat hingga 2024.

Puan menjelaskan, boleh saja orang memberikan masukkan kepada Presiden Jokowi. 

"Boleh saja orang memberikan masukan, namun itu kembali ke Presiden Jokowi. Pak Presiden juga, sudah menyatakan orang-orang yang mengatakan akan ada penundaan atau perpanjangan itu adalah orang-orang yang menjerumuskan beliau. Oleh itu saya meyakini hal itu," kata Puan dalam special interview "Puan Maharani Blak-Blakan Politik dan Pemilu 2024", yang disiarkan stasiun CNN Indonesia di Jakarta, Selasa (22/3).

Baca: Basarah Apresiasi Berbagai Kebijakan Bupati Aceh Barat

Putri Megawati Soekarnoputri itu sebelumnya menanggapi adanya klaim yang katanya disampaikan oleh salah satu menteri Kabinet Kerja Presiden Jokowi. Menteri tersebut mengklaim hasil big data yang dimiliki menteri tersebut menunjukkan percakapan sebesar 110 juta orang yang 60 persen mendukung penundaan pemilu.

Lantas pembawa acara tersebut melempar pertanyaan ke Puan apakah percaya dengan klaim yang disampaikan Menko Marives Luhut B Pandjaitan tersebut. 

"Pertama saya belum lihat big datanya, kemudian yang kedua bila PDI Perjuangan diklaim sebagai salah satu dari 110 juta masyarakat itu mana datanya? Karena data kami tidak menyatakan seperti itu," ucap Puan.

Puan mengatakan PDI Perjuangan juga memiliki data yang bisa menyebutkan berapa konstituen dan pemilih mereka. 

"Kita punya survey yang tidak bisa disamakan dengan yang dibikin pak Luhut atau big data seperti apa, tapi juga punya data data yang menyatakan berapa sih sebelumnya konstituen kita, berapa pemilih kita. Yang mana, ya seharusnya mereka itu mengikuti apa yang menjadi instruksi dan keputusan dari partai," jelas Puan.

Baca: Repdem Sulbar Siap Rangkul Mantan Aktivis Mahasiswa

Ketika ditanya pembawa acara adakah pihak-pihak yang ingin penundaan pemilu atau ingin memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi itu berada disekeliling Presiden. 

"Ya, mungkin saja. Bisa saja. Ya mungkin dengan menunjukkan data dan menyatakan bahwa Indonesia masih butuh Pak Jokowi atau kemudian Indonesia masih membutuhkan pemimpin yang seperti sekarang pada masa sulit seperti ini karena pandemi Covid masih ada dan lain sebagaimana itu mungkin saja," jawab Puan.

"Tidak mungkin seorang presiden terkungkung sendiri tidak punya teman atau lingkungan yang datang dari berbagai macam kalangan lah, itu sih menurut saya namanya lingkungan presiden pasti semuanya mau dekat dengan presiden dan semuanya bisa memberikan masukan atau kemudian memberikan data yang menurut yang bersangkutan akan memengaruhi presiden," sambung Puan.

Puan membantah adanya kabar pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri terkait dengan penundaan pemilu. "Masak sih, aku belum dengar. Yang ada cuman lihat-lihat tanaman," ujar Puan.

Puan menambahkan pada saat ada kesempatan Megawati Soekarnoputri akan menyampaikan kepada Presiden Jokowi untuk mentaati konstitusi. 

"Karena apapun, Ibu Mega yang pernah menjadi Presiden, Wapres akan memberikan masukan yang baik dan positif kepada Pak Jokowi. Sehingga jangan sampai kemudian Pak Jokowi terlena atau salah jalan. Di Indonesia ini, budaya saling menghormati kepada yang lebih tua itu yang harus selalu dilakukan siapapun dia," pungkas Puan.

Quote