Ikuti Kami

Putra: Refocussing Tak Berpihak & Lindungi Pelaku Parekraf

"Dalam konteks tinggal 4 bulan tersisa, saya justru mengharapkan ditengah keterbatasan, saudara menteri punya keberpihakan".

Putra: Refocussing Tak Berpihak & Lindungi Pelaku Parekraf
Anggota DPR Komisi X Putra Nababan saat mengkritisi hasil refocussing dan realokasi anggaran Kemenparekraf dalam Rapat Kerja dengan Kemenparekraf pada Selasa (24/8) di Jakarta.  

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR Komisi X Putra Nababan mengkritik pedas Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang tidak memiliki keberpihakan dalam menyelamatkan pelaku pariwisata lokal dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemik. Alih-alih memulihkan pariwisata nasional, Menteri Sandi justru membuat program-program skala besar bahkan internasional yang tidak menyentuh akar rumput. 

Baca: Putra Ingatkan Nasib Para Pelaku Parekraf Pasca Terpuruk  

"Dalam konteks tinggal 4 bulan tersisa, saya justru mengharapkan ditengah keterbatasan, saudara menteri punya keberpihakan terhadap para pelaku pariwisata dan ekraf lokal yang seharusnya menjadi semangat refocussing dan realokasi kita," tegas Putra Nababan saat mengkritisi hasil refocussing dan realokasi anggaran Kemenparekraf dalam Rapat Kerja dengan Kemenparekraf pada Selasa (24/8) di Jakarta.  

Menurut Putra, dirinya sudah membedah program-program refocussing Kemenparekraf, termasuk anggaran-anggaran dalam tiap satker Kemenparekraf. Hasilnya tidak ada program yang bersinggungan dengan pemberdayaan pelaku pariwisata lokal. Apalagi program yang memberikan perlindungan bagi para pelaku sektor pariwisasta ekraf lokal. 

"Harusnya Saudara Menteri tetap berfokus pada upaya meningkatkan perlindungan sosial termasuk didalamnya memberikan dukungan terhadap upaya pemulihan sektor pariwisata lokal dan ekraf," katanya. 

Bahkan, tambah Putra, dirinya tidak melihat berbagai kegiatan strategis tersebut memiliki dampak signifikan langsung terhadap pelaku pariwisata di tingkat akar rumput. "Yang ada justru kegiatan-kegiatan strategis yang saya khawatir penerima manfaatnya justru dari kalangan pelaku pariwisata besar bukan mereka yang berada di tingkat  pedesaan sekalipun," ujarnya. 

Putra kembali mengingatkan, bahwa pada tahun 2020, pemerintah hadir memberikan upaya perlindungan sosial bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dengan banyak sekali program bantuan seperti Bantuan Lauk Pauk Siap Saji (Balasa), program BISA, hingga program insentif lainnya yang dapat menjamin keberlangsungan hidup mereka selama masa pandemi ini. 

Baca: Putra: Pengembangan Wisata Jangan Abaikan Kearifan Lokal

"Ini yang harusnya tergambar di tengah keterbatasan yang ada saat ini. Namun ironisnya hal itu tidak tergambar dalam paparan program dari Saudara Menteri dan jajarannya. Agak ironis memang ketika Ibu Wamen masih menjelaskan dengan program internasional, baik itu kolaborasi ataupun sejenisnya, namun di tengah keterbatasan itu tidak ada keberpihakan politik dan keberpihakan negara sehingga dalam kontek refocussing jangan semata dilihat sebagai bisnis as usual," ujarnya. 

Karena itu, tambah Putra, dirinya mengajak Saudara Menteri untuk lebih menciptakan program dengan mengoptimalkan waktu tersisa untuk berfokus pada pelaku pariwisata di tingkat lokal mengingat dampak pandemi terhadap keberadaan mereka sangat terasa sekali. "PPKM baru turun level tiga dan pastinya dampak pembatalan kegiatan pariwisata masih sangat terasa sampai saat ini, " katanya.

Quote