Ikuti Kami

Rahmad Handoyo Dukung Usulan Kapolri

Rahmad meminta Kemenaker hingga Satgas COVID-19 membuat saran Kapolri ini jadi keputusan secara nasional demi kebaikan semuanya.

Rahmad Handoyo Dukung Usulan Kapolri
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mendukung penuh saran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar perusahaan-perusahaan memperbolehkan work from home (WFH).

Langkah ini demi menghindari kemacetan di jalan imbas seluruh pemudik pulang di waktu yang sama. 

Rahmad meminta Kemenaker hingga Satgas COVID-19 membuat saran Kapolri ini jadi keputusan secara nasional demi kebaikan semuanya.

Baca: Rahmad Minta Adanya Sosialisasi yang Masif Akan Hepatitis

Rahmad mengapresiasi sejumlah langkah pemerintah untuk mengantisipasi terkait arus balik Lebaran 2022, salah satunya dengan memperpanjang libur anak sekolah. Meski begitu, Rahmad menilai langkah itu belum cukup mengurai macet.

"Apakah itu cukup? Saya kira belum, karena apa? Ingat, Lebaran kali ini begitu sangat antusias karena sudah ketiga kali baru diizinkan mudik. Saya kira maklum, sehingga ketika potensi stuck, potensi macet parah, mestinya sudah diperhitungkan," kata Rahmad di Jakarta, Jumat (6/5).

Karena itulah, Rahmad menilai saran Kapolri Jenderal Listyo Sigit terkait WFH bagi para pekerja untuk seminggu ke depan juga tepat. Dia mendesak agar saran Kapolri ini dijadikan keputusan secara nasional.

"Terkait nasihat dan usul Kapolri, saya kira tidak sebatas saran. Saya setuju sekali apa yang disampaikan Pak Kapolri ya. Itu perlu dilakukan dalam bentuk kebijakan secara nasional antara Satgas COVID, Menaker, Polri, ya. Saya kira jadikan dalam bentuk keputusan agar dalam seminggu ini perusahaan-perusahaan karyawannya untuk bisa diizinkan WFH," ucapnya.

Baca: Rahmad Minta Semua Pihak Tetap Waspada Lonjakan COVID-19

Anggota DPR Dapil Jateng V ini menyebut saran WFH dari Kapolri ini juga berkaitan dengan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia. Dia menyebut saran WFH ini bisa menghindari sejumlah risiko.

"Toh pada kesempatan melakukan WFH pun masih dalam proses atau taraf pandemi, sehingga ketika terjadi macet yang stuck dan berjam-jam, ada dua hal risikonya. Pasti kelelahan, stres, kemudian hal yang tidak diinginkan bisa dihindarkan. Orang yang sakit, orang kecapekan, bisa kita atasi kalau ada suatu hal yang tidak diinginkan. Itu tujuannya juga dalam rangka keselamatan transportasi, keselamatan COVID-19, dan juga keselamatan dari saudara kita yang begitu antusias mudik dan balik lagi ke tujuan Jabodetabek dan sekitarnya," jelasnya.

"Saya kira langkah bijak agar Satgas, kepolisian, Kemenkes, Kemendikbud, dan Kemenaker ambil keputusan bersama agar untuk mengurai kemacetan bisa digunakan WFH seminggu ke depan," lanjut dia.

Quote