Ikuti Kami

Rahmad Minta Masyarakat Bersatu Lawan Pandemi COVID-19

Wabah virus corona tidak akan bisa dikendalikan bila masyarakat tidak disiplin protokol kesehatan.

Rahmad Minta Masyarakat Bersatu Lawan Pandemi COVID-19
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo mengatakan masyarakat harus bersatu melawan pandemi COVID-19. 

Menurutnya, wabah virus corona tidak akan bisa dikendalikan bila masyarakat tidak disiplin protokol kesehatan.

"Nah, selanjutnya kita juga akan support, bahu membahu, mendukung program pemerintah vaksinasi. Karena program vaksinasi bila kita berhasil, mayoritas penduduk kita sesuai target yang diinginkan pemerintah, tentu itu akan mempercepat proses terbentuknya herd immunity," ujarnya.

Baca: Tjahjo Ajak ASN Untuk Peduli Dengan Lingkungan Sekitar

Rahmad yakin Indonesia bisa keluar dari julukan episentrum COVID-19 di Asia Tenggara. Dia mengatakan julukan yang diberikan kepada Indonesia adalah bentuk semangat.

"Media asing silakan memberitakan suatu hal tentang kita, itu karena fakta. Itu adalah dilihat dari indikator, angka-angka yang disampaikan oleh pemerintah kemudian dikompilasi di WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), dari situlah mereka berpandangan terhadap Indonesia, mau episentrum lah atau apapun namanya," kata Rahmad di Jakarta, Selasa (20/7).

"Jadi kita ambil positifnya, kita ambil hikmahnya, memang banyak negara ya, apalagi penduduk kita itu, salah satu yang terbesar di dunia. Kemudian luas wilayah kita yang begitu luas, kemudian ya banyak hal indikator yang bisa kita disebut sebagai episentrum, tapi juga ada indikator kita bahwa kita bisa keluar dari krisis kemanusiaan ini," tambahnya.

Baca: Iduladha, Banteng Yogya Serukan Gotong Royong

"Nah itu saya kira. Jadi intinya dengan adanya sebutan apapun terhadap Indonesia di media asing, menambah kita untuk bersemangat, bersatu bahwa kita juga bisa lho menyelamatkan diri, bisa lho kita mengendalikan COVID-19 dengan bergotong royong," kata dia.

Sejak akhir Juni 2021, di mana pemerintah mengonfirmasi kasus varian Delta, jumlah kasus harian COVID-19 terus bertambah, begitu juga kasus kematian. Bahkan, jumlah kasus harian dan kematian di Indonesia telah mengalahkan India.

Meningkatnya jumlah kasus baru akibat varian Delta ini, menurut Bloomberg, menyebabkan Indonesia dinyatakan sebagai episentrum virus baru COVID-19 di Asia Tenggara.

Quote