Ikuti Kami

Rapidin Bantu Janda dan Anak Berkebutuhan Khusus di Gubuk 3 Kali 4 di Balige

Kepedulian ini sekaligus kritik tajam bagi pemerintah yang dianggapnya acuh terhadap derita rakyat kecil. 

Rapidin Bantu Janda dan Anak Berkebutuhan Khusus di Gubuk 3 Kali 4 di Balige
Anggota Komisi XIII DPR RI, Rapidin Simbolon.

Jakarta, Gesuri.id - Di sudut Desa Tambunan Sunge, Kecamatan Balige, tersembunyi sebuah kisah yang jarang tersorot.

Di sana, seorang wanita paruh baya menempati sebuah gubuk reot berukuran tiga kali empat meter. 
Rumahnya terbuat dari triplek tipis, atapnya bocor setiap hujan turun. Di dalamnya, ia menumpang hidup bersama anak laki-laki yang menderita cacat mental.

Rupina Boru Sitorus, janda berusia 67 tahun yang telah lebih dari dua dekade hidup dalam kemiskinan dan keterbatasan. Ladang tak pernah dia miliki. 

Baca: 9 Prestasi Mentereng Ganjar Pranowo Selama Menjabat Gubernur

Menghidupi diri dan anaknya hanya dari sisa-sisa kerja sebagai buruh tani, ketika ada yang memanggil.

“Tanah tidak punya, mau bertani saja tak bisa,” kata Rupina lirih saat Drs Rapidin Simbolon, MM, Anggota Komisi XIII DPR RI, mendatangi rumahnya, Selasa (16/9).

Rapidin datang bersama Tonny Simanjuntak dan kader PDI Perjuangan, menyusuri jalan berdebu jauh dari pusat kota demi menemui Rupina yang selama ini luput dari perhatian.

Di saat segelintir pejabat tengah asyik dengan sorotan media yang tak jemu-jemunya menyorot tingkah polah mereka, Rapidin memilih lain. Dia datang langsung ke rumah gubuk, melihat sendiri kondisi yang jauh dari kata layak. 

“Ada yang mobilnya sampai sepuluh, ada pula yang tak mampu beli sepeda. Ini fakta kemiskinan yang pahit,” katanya dengan nada kecewa.

Rupina bercerita bagaimana dia dan anaknya tidur di lantai tanah, di ruang sempit tanpa jendela yang memadai. 

Anak perempuannya yang lain hanya bekerja sebagai tukang ojek, tak mampu membantu banyak. 
Bantuan pemerintah? Rupina tak pernah merasakannya. Hanya belas kasihan tetangga yang sesekali memberinya uluran tangan.

Mendengar itu, Rapidin mengeluarkan amplop berisi uang tunai sepuluh juta rupiah untuk memperbaiki rumah yang sudah hampir roboh itu. 

“Perbaiki rumahmu agar lebih layak, sembari saya berjuang di parlemen agar pemerintah memberi bantuan yang layak,” janji Rapidin penuh harap.

Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan

Kepedulian ini sekaligus kritik tajam bagi pemerintah yang dianggapnya acuh terhadap derita rakyat kecil. 

“Kenapa pemerintah tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu, ada rakyatnya yang menggelapar seperti ini?” tanya Rapidin. 

Rupina, sang ibu tua, adalah salah satu dari banyak ibu terlantar yang seolah tak pernah masuk radar negara.
Di tengah kedinginan dan bocornya atap gubuknya, Rupina mengucapkan terima kasih yang dalam atas kunjungan dan bantuan Rapidin serta Tonny. Sebuah sinar kecil di tengah gelap kemiskinan
.
“Kita tidak boleh membiarkan ibu-ibu seperti Rupina terlantar,” pungkas Rapidin. Sebuah panggilan bagi pemerintah untuk segera bergerak.

Quote