Ikuti Kami

Repdem Kritik Edy Rahmayadi Tak Bawa Sumut Lebih Baik

Edy Rahmayadi & Musa Rajekshah, tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan dan peningkatan perekonomian rakyat Sumut.

Repdem Kritik Edy Rahmayadi Tak Bawa Sumut Lebih Baik
Ketua DPD Repdem Sumut, Martua Siadari

Medan, Gesuri.id - Dewan Pimpinan Daerah Relawan Perjuangan Demokrasi (DPD Repdem) Sumatera Utara (Sumut) menilai sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dibawah kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan dan peningkatan perekonomian rakyat Sumut.

“Tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik, bahkan disaat PPKM Level I pun, tidak ada perubahan di Sumatera Utara,” ujar Ketua DPD Repdem Sumut, Martua Siadari, di sekretariatnya Jalan Rebab Medan, Kamis (30/12).

Baca: Olly Minta Kader Banteng Jadi Orang Majus

Didampingi Sekretaris Hendra G Kaban, dan Wakil Ketua Bidang Media dan Propaganda, M. Harizal, Martua menambahkan, pembangunan infrastruktur seperti jalan-jalan Provinsi semakin buruk dan tidak kunjung diperbaiki. Tidak ada program yang berdampak signifikan untuk meningkatkan perekonomian, pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat.

Relokasi dan Refocusing anggaran untuk penanggulangan pandemi Covid-19, dinilai Repdem Sumut lebih pada alasan karena untuk penanggulangan Covid-19. Dan itu lebih dominan dilakukan oleh Polda Sumut dan TNI.

Karena pada kenyataannya, Gubernur Sumut bisa mengalokasikan anggaran untuk mempercantik aspal di rumah dinas dengan anggaran Rp.2 Miliaran, padahal aspal di areal rumah dinas Gubernur masih sangat layak dan sangat bagus, jika dibandingkan dengan Veteran hingga jalan Titi Papan yang melintasi kawasan Marelan. Apalagi jika dibandingkan dengan Jalan Asahan yang menghubungkan Kota Siantar dengan Kabupaten Batubara.

Pertumbuhan ekonomi jika berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) memang ada peningkatan sedikit, tetapi Repdem Sumut menilai, bukan karena upaya dari Pemprov Sumut, tetapi lebih pada usaha kelompok usaha dan masyarakat yang ingin agar bisnis usaha yang mereka kelola tetap bisa bertahan di masa pandemi Covid-19.

“Buktinya, kenaikan harga berbagai kebutuhan masyarakat yang terjadi sejak satu minggu terakhir, tidak bisa dikendalikan oleh pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Mereka tidak tahu atau tidak punya strategi untuk mengendalikan kenaikan harga,” jelas Martua.

Makin disayangkan, baik Gubernur maupun Wakil Gubernur, masing-masing sibuk pencitraan seolah-olah sudah masuk masa kampanye. Akhirnya Sumut ini seperti berjalan dengan sendirinya.

Baca: Irmadi Lubis Bagikan 2.000 Kantong Beras

Dicontohkan Siadari, Gubernur sibuk mencari perhatian masyarakat dengan tingkah dan pernyataan yang diluar kebiasaan seperti menjewer pelatih Billiard dan melarang pelatih olahraga berkumis, yang sampai saat ini masih menjadi perbincangan. Sedangkan Wakil Gubernur tebar pesona tanpa membawa program yang berdampak pada kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Sumut, yang mempertontonkan ketidak harmonisan diantara mereka.

“Meskipun dimasa periode pemerintahan sebelumnya juga buruk, tetapi di masa pemerintah Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah, jauh lebih buruk. Mudah-mudahan tidak sampai berakhir di gedung Merah Putih,” ungkap Martua Siadari.

Karenanya, DPD Repdem menuntut agar Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut untuk berhenti melakukan pencitraan semata tanpa membawa program yang berdampak signifikan pada masyarakat.

“Akan lebih baik jika Gubernur dan Wakil Gubernur pada masa masih memimpin saat ini, tidak mencari panggung masing-masing, tetapi bekerjasama untuk membangun Sumatera Utara secara utuh,” pungkasnya.

Quote