Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPR RI Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) menanggapi keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi sementara 1.000 warga Gaza ke Indonesia.
Gus Falah pun mengingatkan Presiden Prabowo dan Pemerintah Indonesia berhati-hati pada ambisi imperialistik Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Baca: Kata Ganjar Pranowo Soal Rencana KIM Plus Jadi Koalisi Permanen
"Trump itu khan dari beberapa waktu lalu ingin warga Palestina di Gaza dipindahkan ke negara lain, dan keinginan itu diungkapkan lagi di hadapan Netanyahu (Perdana Menteri Israel) baru-baru ini," ungkap Gus Falah, Jumat (11/4).
Politisi PDI Perjuangan itu mengakui, Prabowo bermaksud baik dengan keinginan mengevakuasi ribuan warga Gaza itu.
Namun, sambung Gus Falah, adanya kemiripan antara niatan Prabowo dengan ambisi imperialistik Trump itu harus diwaspadai oleh Pemerintah Indonesia.
"Jangan sampai niatan baik bapak Presiden itu, tanpa disadari membuat kita ikut dalam 'tabuhan gendangnya' Trump dan AS," tegas Gus Falah.
"Jadi rencana bapak Presiden itu harus dipikirkan lagi secara cermat. Saya percaya Presiden dan pemerintah kita berkeinginan membantu tanpa henti rakyat Palestina, tapi jangan sampai kita masuk 'perangkap' AS dan Zionis, yang ingin warga Palestina pergi dari Gaza agar mereka mudah menguasai Gaza," pungkas tokoh muda NU itu.
Sebelumnya, jelang melawat ke Timur Tengah, Prabowo menyampaikan hendak mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia, bekerja sama dengan Otoritas Palestina yang dipimpin Mahmoud Abbas.
Baca: Ganjar Tegaskan Seluruh Kader PDI Perjuangan Taat Pada Aturan
"Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu. Mereka di sini hanya sementara, sampai mereka pulih sehat kembali." kata Presiden pada Selasa 8 April 2025.
Sementara, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengemukakan usulannya agar warga Palestina di Gaza dipindahkan ke negara-negara lain. Pernyataan itu dia lontarkan dalam pertemuan di Ruang Oval bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Senin (7/4).
Beberapa waktu lalu, Trump juga mengejutkan dunia dengan mencetuskan gagasan kontroversial agar AS “mengambil alih” Gaza.