Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI sekaligus Penasihat Bupati Bekasi, Rieke Diah Pitaloka, menekankan pentingnya membangun kolaborasi yang solid antara Indonesia dan Tiongkok, terutama di tengah situasi geopolitik dan geoekonomi global yang terus berubah.
Itu dikatakannya saat Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar pertemuan strategis dengan 41 pelaku usaha asal Tiongkok, sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama investasi internasional.
Rieke menyampaikan rasa terima kasih kepada para investor di Bekasi yang sudah hadir dalam acara tersebut dan mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi momen bersejarah yang membuka jalan bagi kerja sama nyata di masa depan.
Ia juga menyebutkan Bekasi merupakan pusat ekonomi internasional dengan 12 kawasan industri aktif dan lebih dari 10.000 pabrik.
Ia berharap investasi ini tidak hanya bersifat finansial, tetapi juga menyentuh aspek riset dan inovasi, yang sangat penting untuk pertumbuhan jangka panjang
Rieke memastikan pemerintah akan mendampingi para investor dalam proses perizinan dan menjaga keamanan investasi di Kabupaten Bekasi.
“Kami akan segera berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan terkait masalah perizinan, dan berusaha keras menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi investor di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bekasi,” pungkasnya, dikutip Rabu (23/4).
Daya magnet yang kuat diyakini terbentuk bagi para calon investor asing dengan suasana investasi yang ramah disertai adanya dukungan matang infrastruktur.
Iman Nugraha, yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi, menegaskan bahwa wilayahnya masih menduduki posisi puncak dalam hal realisasi investasi nasional. Hal ini membuktikan bahwa Bekasi punya daya tarik yang besar di mata para investor.
“Sesuai dengan arahan Pak Bupati Ade Kuswara Kunang, kami memberikan pemaparan kinerja dan potensi investasi di Kabupaten Bekasi kepada 41 calon investor asal Tiongkok. Kami membuka pintu terhadap investasi,” ujar Iman.
Ia juga menyoroti performa gemilang Bekasi dalam capaian investasi beberapa tahun terakhir. Pada 2021, nilai investasi mencapai Rp43,26 triliun, naik menjadi Rp47 triliun di tahun berikutnya, lalu melonjak ke Rp61,2 triliun pada 2023, dan kini di 2024 sudah menyentuh angka fantastis Rp71,83 triliun.
Namun menurut Iman, bukan hanya soal angka. Kondisi kemudahan berusaha juga secara serius diciptakan oleh Pemkab Bekasi. Mulai dari proses perizinan yang cepat dan transparan, infrastruktur yang terus berkembang, hingga ketersediaan tenaga kerja terampil menjadi nilai plus Bekasi sebagai tujuan investasi.
Dia menambahkan bahwa kenyamanan dan keamanan dalam berinvestasi menjadi jaminan yang diberikan pihaknya. Di sisi lain, dia menambahkan, pihaknya juga hendak berfokus dalam menciptakan SDM lokal yang kompeten agar bisa ikut menikmati hasil dari perkembangan ekonomi daerah.
Guna mendukung hal tersebut, pendidikan vokasi dan juga pengembangan kapasitas tenaga kerja lokal terus digencarkan Bekasi. Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan masyarakat ikut merasakan manfaat dari hadirnya investasi, terutama dari sisi penyerapan tenaga kerja.