Ikuti Kami

Rio Sambodo: Bina Marga Harus Kaji Skywalk Kebayoran Lama

Kebijakan pemberlakuan tap in-tap out ketika melintasi Skywalk Kebayoran Lama seyogianya telah disosialisasikan secara luas.

Rio Sambodo: Bina Marga Harus Kaji Skywalk Kebayoran Lama
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo.

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan DKI Jakarta menyoroti kebijakan pengguna Skywalk Kebayoran Lama yang harus membayar Rp 3.500 ketika melintas sebab kebijakan itu dinilai tak disosialisasikan dengan baik sehingga menimbulkan efek kejut (shock effect).

Baca: Akses JIS Dikeluhkan Penonton Dewa-19, Ini Kata Rio Sambodo

"Kebijakan pemberlakuan tap in-tap out ketika melintasi Skywalk Kebayoran Lama mulai hari ini (6/2) seyogianya telah disosialisasikan secara meluas, sehingga tidak menimbulkan shock effect bagi warga masyarakat pengguna skywalk tersebut," kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo kepada wartawan, Senin (6/2).

Anggota Komisi A itu lantas mendorong agar Bina Marga DKI Jakarta melakukan kajian secara menyeluruh. Jangan sampai, kata dia, kebijakan yang ditetapkan hanya berorientasi terhadap pendapatan semata.

"Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta juga tetap harus mengedepankan fungsi layanan sosial dalam penerapan kebijakan-kebijakan yang diterbitkan bukan semata-mata dengan paradigma pendapatan," jelasnya.

Lebih lanjut dia memandang kebijakan itu harus dikaji secara menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai aspek agar integrasi antarmoda berjalan efektif.

"Dinas Bina Marga DKI Jakarta perlu melakukan kajian secara baik dan menyeluruh terkait kebijakan tersebut, termasuk sistem pengintegrasian akses Halte TransJakarta dan Halte KCI," jelasnya.

Baca: Taufik Nurhidayat: DPRD Cilacap Dukung Program Kancing Merah

Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta angkat bicara perihal pengguna Skywalk Kebayoran Lama mesti tap in dan tap out Rp 3.500 ketika melintas. Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menegaskan skywalk tersebut hanya diperuntukkan bagi penumpang 3 moda transportasi.

"Jadi memang itu skywalk untuk memudahkan penumpang ketiga moda transportasi, bukan sebagai jembatan penyeberangan orang (JPO) umum," kata Kadis Bina Marga DKI Hari Nugroho kepada wartawan, Senin (6/2).

Quote