Ikuti Kami

Risma Minta Kualitas Manajemen RS di Surabaya Ditingkatkan

Peningkatan kualitas manajemen RS terutama dalam  kinerja dan efektivitas.

Risma Minta Kualitas Manajemen RS di Surabaya Ditingkatkan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Surabaya, Gesuri.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta agar ke depan kualitas manajemen dan pengelolaan rumah sakit di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur bisa lebih ditingkatkan, terutama dalam  kinerja dan efektivitas.

"Harapannya industri rumah sakit dapat semakin maju di Surabaya," kata Wali Kota Risma di Surabaya, Jumat (13/11).

Menurut dia, industri rumah sakit memiliki komponen yang sangat kompleks yang terdiri dari industri apotek, obat-obatan, laboratorium, penginapan, transportasi serta restoran.

Baca: Risma Pastikan Kebutuhan Utama GBT Sudah Terpenuhi

"Saya ingin sampaikan alangkah sayangnya jika peluang itu tidak ditangkap oleh kita," katanya.

Risma mengatakan pihaknya sudah menyampaikan pentingnya meningkatkan kinerja dan manajemen rumah sakit kepada para dokter dan juga Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia Persi dalam forum dialog secara virtual di Balai Kota Surabaya, Kamis (12/11).

Namun begitu, lanjut dia, untuk menjamin kualitas juga dinilai penting. "Jadi karena itu ayo bersama-sama gotong royong," katanya.

Risma juga kembali menekankan agar bersama-sama semakin kuat dan meningkatkan manajemen serta pengelolaan rumah sakit. Dengan harapan, kata dia, potensi yang dimiliki dapat dikelola dengan baik di kota sendiri, sehingga membawa dampak yang positif yakni peningkatan ekonomi terhadap suatu kota atau daerah.

"Mari kita tingkatkan kinerja, meningkatkan kapasitas serta efektivitas," katanya.

Baca: Hari Pahlawan, Risma Beri Penghargaan ke Medikal BIN

Sebetulnya, kata dia, kualitas sumber daya manusia yang dimiliki rumah sakit di Surabaya sudah bagus, seperti tenaga medis yang ada di Surabaya tidak kalah dengan yang dimiliki di negara lain.

Buktinya, kata dia, Pemerintah Kota Surabaya bersama dengan Persi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Surabaya serta seluruh rumah sakit dapat mengatasi, menekan dan mengendalikan angka penyebaran.

"Sehingga kemarin hanya tinggal 59 kasus aktif di Surabaya. Meskipun sehari kita tetap melakukan testing swab sekitar kurang lebih tiga ribu spesimen," katanya.

Quote