Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini menekankan pentingnya melestarikan dan mempratikkan kearifan lokal untuk menghadapi bencana.
Baca: Bambang Pacul ke Komnas HAM: Merusak Hidup Orang, Hukum Mati
"Begitu gempa, masyarakat biasanya lari ke atas gunung. Kalau kearifan lokal dikedepankan akan memperkecil jumlah korban jiwa," ujar Risma, Jumat (14/1).
Ia juga meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana.
Menurut Risma, pemanasan global yang terjadi saat ini berdampak pada terjadinya bencana.
"Dampak global warming ini luar biasa. Curah hujan tiap tahun makin tinggi menimbulkan bencana seperti banjir dan longsor. Kondisi di Sibolga (kawasan terdampak bencana di Sumatera Utara) juga persis seperti di Jayapura," ungkap Risma.
Mengutip prakiraan cuaca oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Risma menyatakan intensitas hujan tinggi akan terjadi sampai bulan Maret 2022.
Baca: Cagub DKI 2024? Ahok Minta Semua Pihak Jangan Berandai-andai
Dirinya meminta warga yang berada di wilayah rentan bencana untuk mewaspadai.
Pemerintah daerah juga diminta untuk menyiapkan pemetaan lokasi yang rawan bencana.
"Kita tidak boleh lengah dan mewaspadai bila terjadi hujan. Pemerintah daerah dan masyarakat agar terus waspada. Termasuk mereka yang tinggal di di lereng-lereng bukit. Pemda sebaiknya melakukan pemetaan lokasi-lokasi rawan yang harus dihindari dan dimana lokasi yang aman," ucap Risma. Dilansir dari tribunnewscom.
