Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, H. Rokhmin Dahuri, menegaskan penyaluran Bantuan Pangan Nasional (Bapanas) harus benar-benar menyasar warga yang membutuhkan, seperti lansia, penyandang disabilitas, dan masyarakat kurang mampu.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri kegiatan penyaluran bantuan pangan di Desa Ujungpendok Jaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Senin (11/8/2025).
“Bantuan ini sebaiknya hanya untuk warga yang benar-benar membutuhkan, seperti lansia, penyandang disabilitas, dan masyarakat kurang mampu. Warga yang mampu jangan ikut menerima,” kata H. Rokhmin Dahuri.
Rokhmin yang tengah melakukan reses di daerah pemilihannya itu juga mengingatkan bahwa bantuan pangan bersifat sementara.
Menurutnya, tujuan jangka panjang pemerintahan Presiden Prabowo Subianto adalah pemberdayaan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan keterampilan (reskilling dan upskilling) bagi warga usia produktif.
“Kami di DPR bersama Bulog dan pemangku kepentingan akan terus mengawasi agar bantuan tepat sasaran. Data penerima sudah ada, dan kami pastikan tidak ada penyalahgunaan,” tegasnya.
Kegiatan di Desa Ujungpendok Jaya tersebut merupakan bagian dari program penyaluran Bapanas yang dilakukan Perum Bulog Cabang Indramayu. Pada kesempatan itu, Bulog menyalurkan sebanyak 3.460 kilogram beras kepada 173 penerima manfaat.
Pimpinan Cabang Bulog Indramayu, Sri Wahyuni, menjelaskan bahwa bantuan kali ini dibagikan untuk kebutuhan dua bulan sekaligus, di mana setiap penerima bantuan pangan (PBP) memperoleh 20 kilogram beras.
“Di Desa Ujungpendok Jaya ini ada 173 penerima bantuan pangan. Masing-masing menerima 20 kilogram beras untuk dua bulan, jadi total keseluruhan beras yang dibagikan di desa ini sebanyak 3.460 kilogram,” ujar Sri Wahyuni.
Ia menambahkan, penyaluran bantuan pangan di Indramayu telah menjangkau seluruh 31 kecamatan dengan total 317 titik pembagian, baik di desa maupun kelurahan. Penyaluran di Desa Ujungpendok Jaya menjadi yang terakhir untuk tahap ini.
“Beras di gudang kami siap didistribusikan. Mekanisme diatur pemerintah pusat. Masyarakat antusias menerima bantuan ini, apalagi pembagian dilakukan sekaligus dua bulan,” jelasnya.
Selain memastikan ketepatan sasaran, Rokhmin Dahuri juga mendorong agar program bantuan pangan diiringi dengan upaya peningkatan kesejahteraan jangka panjang.
Ia menilai, pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal, peningkatan keterampilan tenaga kerja, serta penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan menjadi kunci untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah.
Penyaluran bantuan pangan ini disambut antusias oleh warga. Beberapa penerima manfaat mengaku bantuan tersebut sangat membantu, terlebih di tengah naiknya harga sejumlah bahan pokok. Dengan distribusi yang terencana dan pengawasan ketat, diharapkan bantuan ini benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.