Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, M.S., menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi kelompok nelayan Samadikun saat melakukan kunjungan kerja ke Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Senin (21/7).
Dalam dialog bersama tokoh masyarakat dan aparat setempat, ia menyatakan akan mendorong realisasi pembangunan pasar ikan, perbaikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), serta pengerukan dermaga yang selama ini menyulitkan aktivitas nelayan.
“Saya anak nelayan. Saya paham benar bagaimana kerasnya hidup di laut. Jangan khawatir, saya perjuangkan aspirasi ini,” kata Prof. Rokhmin.
Dalam kunjungannya, Prof. Rokhmin yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas UMMI Bogor, mendengarkan langsung keluhan yang disampaikan oleh Lurah Kesenden, Ruliyanto, S.STP.
Menurut Ruli, para nelayan sangat membutuhkan pengerukan dermaga karena kapal-kapal sulit bersandar akibat endapan sedimentasi yang tinggi.
“Permohonan pengerukan sudah kami ajukan ke BBWSCC, tapi belum ada tindak lanjut. Kami berharap bantuan dari Prof. Rokhmin untuk dorong realisasi ini,” ujar Lurah Ruli.
Menanggapi hal tersebut, Prof. Rokhmin menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur perikanan akan diperjuangkan melalui jalur legislatif dan kementerian teknis.
“Namun semua perlu proses. Tidak bisa instan. Tapi percayalah, saya tidak akan diam,” ujarnya.
Ia menambahkan, kunjungannya ke Kesenden bukan sekadar kunjungan formal, melainkan bentuk empatinya sebagai bagian dari komunitas nelayan.
“Saya tidak datang sebagai pejabat, tapi sebagai saudara. Pengerukan, pasar ikan, TPI—all will be fought for. Tapi ingat, semua butuh proses,” tegasnya, memberi semangat kepada para nelayan agar tidak menyerah menjemput masa depan.
Prof. Rokhmin juga menyampaikan pesan motivasi bahwa nelayan adalah bagian penting dari ketahanan pangan laut Indonesia.
“Nelayan adalah tulang punggung ketahanan pangan laut. Kalian harus tetap kuat,” pesan Guru Besar IPB University ini.
Kunjungan Prof. Rokhmin disambut hangat oleh warga setempat, termasuk babinsa, babinkamtibmas, dan aparat kecamatan. Kehadirannya membawa angin segar bagi para nelayan, yang selama ini merasa terpinggirkan dalam pembangunan infrastruktur kelautan.
Hari itu, di Kesenden, Prof. Rokhmin tidak hanya membawa jabatan dan janji, tetapi juga membawa pulang aspirasi dan harapan dari para nelayan yang membesarkannya—sebagai anak dari laut, yang kini kembali untuk memperjuangkan laut.
