Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi l DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Ruth Naomi Rumkabu, menghadiri peresmian Posko Koalisi Perjuangan Rakyat Laskar Teratai – Timsus BTM-CK di Tanjakan Yafdas Arena, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Jumat (6/6/2025).
Kehadirannya menegaskan dukungan penuh PDI Perjuangan terhadap pasangan Benhur Tomi Mano dan Constant Karma (BTM-CK) dalam Pemilihan Gubernur Papua 2025.
Momen ini menandai dimulainya gerakan terorganisir untuk memenangkan BTM-CK, dengan peresmian posko yang dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua DPC PDI Perjuangan Biak Numfor William Gerard Engels, para relawan, serta pemimpin sinode dari berbagai denominasi gereja di luar GKI. Bahkan, komunitas Muslim juga hadir dan menunjukkan solidaritas, memperkuat karakter multikultural Laskar Teratai.
Pdt. Michael Kapisa, Pembina Laskar Teratai Biak Numfor dan anggota BPS Wilayah III (Biak, Supiori, Kepulauan Padaido), menegaskan bahwa posko ini akan menjadi pusat komando perjuangan menjelang pemungutan suara ulang yang dijadwalkan 6 Agustus 2025.
“Dengan diresmikannya posko ini, kita mulai perang urat saraf untuk menangkan BTM-CK. Semua informasi dari utara, selatan, barat, timur harus melalui saya. Tidak ada jalur pribadi ke Jayapura. Ini perjuangan satu pintu, satu hati,” kata Pdt. Kapisa, dikutip pada Sabtu (7/6/2025).
Sementara itu, Calon Wakil Gubernur Papua, Constant Karma, dalam sambutannya membuka kisah hidupnya. Ia pernah menolak beasiswa ke Yogyakarta karena khawatir tidak bisa kembali ke Papua, dan memilih menjadi ASN di Kementerian Pertanian. Namun, belum genap setahun, ia pulang kampung.
Ia juga mengisahkan pengalaman menjadi dokter hewan di Wamena dan mengelola bantuan 4.000 sapi Banpres dari Keerom hingga Merauke.
“Saya pernah menjadi Wakil Gubernur saat Papua masih bernama Irian Jaya. Saya juga menjabat Sekda hingga menjadi Penjabat Gubernur yang mengantar Bapak Lukas Enembe menjabat,” ujarnya.
Constant Karma pun menyampaikan kekecewaannya karena tidak diusung kembali oleh Partai Golkar dalam Pilgub sebelumnya, meskipun menang di lima kabupaten dan satu kota. Karena itu, ia memutuskan mendukung BTM yang dinilainya sebagai kader berintegritas.
Dalam arahannya kepada relawan, Constant Karma menyampaikan tiga instruksi strategis:
* Jaga Pemilih: waspadai praktik jual-beli undangan TPS. Pastikan pendukung datang ke TPS pada 6 Agustus, bukan ke kebun atau laut.
* Jaga TPS: siapkan saksi yang kompeten dari relawan, Laskar Teratai, atau kader partai.
* Jaga Suara: dokumentasikan C1 Plano dan D-Hasil sebagai bukti sah suara.
“Kita tidak boleh mengulang kesalahan Pilkada 2024, di mana banyak TPS tanpa saksi. Kali ini semua TPS harus diawasi ketat,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan salah satu agenda besar bersama BTM jika terpilih, yakni memperjuangkan pemekaran Provinsi Papua Utara yang akan meliputi Biak Numfor, Supiori, Kepulauan Yapen, dan Waropen.
“Dengan pemekaran ini, pelayanan akan lebih dekat dan lebih cepat menjangkau masyarakat Saireri. Kita tidak hanya bicara otonomi, tapi pelayanan yang konkret,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Laskar Teratai, Pdt. Petrus Imolianan, menegaskan bahwa perjuangan ini digerakkan secara terkoordinasi dan loyal terhadap partai pengusung.
“Kami hanya mendengar satu arah. Pusat kendali ada di posko ini. Laskar Teratai bisa tumbuh di mana saja, hidup di mana saja, tapi kami tegak lurus dan loyal. Kita menangkan BTM-CK bukan dengan uang, tapi dengan Tuhan,” jelasnya, disambut tepuk tangan peserta.
Peresmian ini menunjukkan bahwa Laskar Teratai bukan sekadar mesin politik, tapi gerakan rakyat lintas agama dan budaya. Dengan kekuatan moral, soliditas relawan, dan strategi yang terarah, posko ini menjadi simbol perjuangan menuju Papua yang lebih adil dan sejahtera.