Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Mbak Estu sapaan akrab dari Sadarestuwati, menggaungkan aneka budaya tradisional di pagelaran sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan MPR RI pada Sabtu (10/05/2025).
Sosialisasi kebangsaan itu digelar di Pondok Pesantren Bhakti Bapak Emak (BBE) yang terletak di wilayah Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
Acara ini dihadiri puluhan wali santri beserta para santri. Tampak Ama Siswanto, Anggota DPRD Jombang dari Fraksi PDI Perjuangan juga hadir di lokasi.
Sementara untuk kembali mengenalkan budaya tradisional, acara tersebut menghadirkan pelawak lokal dengan menampilkan seninya yang membuat para peserta terhibur dan tertawa.
“Tanpa kita sadari bahwa saat ini kita dijajah, baik dari budaya politik, makanan, budaya dan lain sebagainya. Untuk kembali menguatkan nilai-nilai kebangsaan kita, harusnya kembali mengenali dan mempraktekkan kembali budaya tradisional dari mulai yang kecil disekitar kita,” kata Mbak Estu, Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Salah satu budaya lokal yang sudah jadi kebiasaan disebutkan Mbak Estu, yakni gotong royong. Sebab dengan gotong royong yang nampaknya sudah jarang diterapkan dalam lingkungan keluarga maupun dengan tetangga sekitar, maka akan mempengaruhi baik terhadap karakter dan kebiasaan dalam beraktifitas sehari-hari.
“Gotong royong mengajarkan selalu kebersamaan yang harmonis, baik dalam berkeluarga dan bersosial dengan saudara maupun tetangga. Dulu masih sering saya lihat tiap minggu sekali warga dusun gotong royong bersih-bersih bersama. Saling bantu satu dengan lainnya. Itu yang kami gaungkan saat ini, agar budaya tradisional tidak punah,” ucapnya.
Selain itu, Mbak Estu juga mengajak peserta acara ini untuk belajar makna dan implementasi Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Bagaimana tidak disampaikannya jika, hal tersebut sudah jadi tanggung jawab bersama sebagai generasi penerus bangsa.
“Untuk itu Empat Pilar Kebangsaan harus dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Sehingga dapat membentuk karakter dan kepribadian luhur serta masyarakat memiliki wawasan kebangsaan yang utuh,” ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Jombang ini.
Oleh karenanya juga pihaknya berharap kelak para santri dan wali santri setempat tetap mengamalkan nilai-nilai kebangsaan melalui budaya tradisional. Sehingga akan membentuk karakter yang baik dan kuat.
“Untuk wali santri jangan khawatir terhadap masa depan anak-anaknya di pondok. Mari kita perjuangkan bersama-sama untuk mendapatkan bahan ilmu masa depannya yang terang. Dan bagi santri, jangan pernah takut untuk menjadi apa kedepannya. Berusahalah dari sekarang dan terus mencoba,” pungkasnya.