Ikuti Kami

Sari Yok: Bangsa Ini Harus Paham Lambang Negara Secara Benar

Sari: Bangsa ini ternyata kurang baik memperlakukan Lambang Negara-nya.

Sari Yok: Bangsa Ini Harus Paham Lambang Negara Secara Benar
Srikandi Banteng, Sari Yok Koeswoyo, saat mengikuti bedah buku Mencari Telur Garuda karya Nanang Garuda di Gedung Nusantara V lt 2, baru-baru ini. (Foto: @koeswoyosari)

Jakarta, Gesuri.id - Kader PDI Perjuangan yang juga Seniman Nusantara, Sari Yok Kuswoyo mengingatkan bahwa seluruh warga negara Indonesia khususnya para kader banteng harus paham mengenai Lambang Negara Indonesia Garuda Pancasila secara benar.

Pasalnya, Sari miris melihat gambar Lambang Negara Indonesia yaitu Burung Garuda Pancasila di beberapa tempat bahkan di instansi-instansi pemerintah seperti di kementerian-kementerian berbeda dari Lambang Negara Indonesia yang sebenarnya yang disahkan dalam UUD 1945.

Baca: Sari Koeswoyo: Jangan Biarkan Batik Habis Dimakan Zaman

"Yang masih asli tinggal dari cetakan peruri. Sesuai dengan undang-undang awal. Bahkan di beberapa kementrian ada yang tidak sama," ungkapnya kepada Gesuri, usai mengikuti bedah buku "Mencari Telur Garuda" karya Nanang Garuda di Gedung Nusantara V lt 2, baru-baru ini.

Baca: Sari Koeswoyo: Megawati Soekarnoputri, Ibu Bangsa Indonesia

Sari mencontohkan jumlah bulu, cakar dan segala yang ada di Lambang Negara Garuda Pancasila sudah tidak sesuai dengan yang asli, yang penuh dengan makna.

Menurutnya, bedah buku yang santai tapi bermanfaat sekali itu telah membuka mata hati untuk menyadari bahwa bangsa ini ternyata kurang baik memperlakukan Lambang Negara-nya.

"Aku sedang menunggu cetakan buku yang kedua, edisi pertama habis, tapi acara kemarin itu benar-benar luar biasa, satu orang meneliti bahwa lambang negara kita itu satu dengan lainnya tidak sama, jadi banyak 'species'. Padahal lambang negara itu tidak boleh beda beda," Sari membeberkan. 

Baca: Sari Koeswoyo Minta Pemerintah Naungi Seni Jalanan

Srikandi banteng yang pernah menjadi caleg PDI Perjuangan daerah pemilihan Tuban Bojonegoro di pileg 2019 itu mengungkapkan sering dirinya bertanya dalam hati, apakah anak-anak milenial sekarang sadar makna, filosofi dari lambang negara Indonesia.

"Bukan itu saja, cukai rokok yang ada lambang negara akhirnya dibuang ke sampah, dibakar, ada di comberan serendah itukah kita menghargai lambang negara kita?...," ujar Sari menegaskan.

Putri dari personil band legendaris Koes Plus, Yok Koeswoyo itu juga menambahkan bedah buku ini membuat dirinya membuka mata hati bahwa masyarakat Bangsa Indobesia kurang menghormati lambang negaranya.

Baca: Kerajaan Sintang Andil dalam Terciptanya Garuda Pancasila

Padahal, sambungnya, negara ini selalu memperingati kesaktiannya, memperingati hari lahirnya, tapi lupa lambang negaranya sendiri seperti apa dan kapan lahirnya. 

"Ternyata DPR pun merubah UU mengenai lambang negara ini pada tahun 2009, kok bisa merubah lambang negara dan rakyat tidak tau..tidak sadar... !," tandasnya.

 

Quote