Ikuti Kami

Sekjen Hasto: Asia Pasifik Jadi Pusat Pertarungan Geopolitik

Apa dan bagaimana pemikiran geopolitik Soekarno, jadi dasar Sekjen Hasto merumuskan penelitian dalam meraih gelar doktornya.

Sekjen Hasto: Asia Pasifik Jadi Pusat Pertarungan Geopolitik
Hasto Kristiyanto saat memaparkan disertasi berjudul Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara di hadapan para penguji internal dan eksternal serta tamu undangan yang hadir di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Jawa Barat, Senin (6/6). (istimewa)

Sentul, Gesuri.id - Konstelasi geopolitik saat ini masih diwarnai pertarungan hegemoni memperebutkan sumber daya alam, penguasaan pasar, dan unjuk kekuatan militer. Dalam pertarungan geopolitik tersebut, Asia Pasifik menjadi pivot geopolitik sebagaimana telah digambarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1930.

Baca Hasto: Geopolitik Soekarno Wujudkan RI Juru Perdamaian Dunia 

Hal ini dipaparkan Hasto Kristiyanto saat memaparkan disertasi berjudul “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara" di hadapan para penguji internal dan eksternal serta tamu undangan yang hadir di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Jawa Barat, Senin (6/6).

Hasto mengatakan urgensi penelitian ini diperkuat dengan hasil penelitian pendahuluannya, yang menunjukkan besarnya gap kognisi Soekarno sebagai pemimpin visioner, melintasi jaman, dengan kognisi tinggi, rata-rata di atas 52%. Hal ini berbanding terbalik dengan kognisi yang relatif rendah terhadap peran Presiden Soekarno pada KAA, GNB, dan Pembebasan Irian Barat, dimana yang tidak tahu mencapai di atas 60%.

"Perumusan masalah penelitian ini dengan melihat pertarungan geopolitik di Timur Tengah, kawasan Euro-Asia, dan di Samudera Pasifik seperti di Laut Cina Selatan. Kesemuanya masih diwarnai narasi Eropa dan Amerika Sentris," beber Hasto.

Dia mengatakan tengah pertarungan hegemoni tersebut bagaimana pemikiran geopolitik Soekarno dapat menjadi alternatif solusi terhadap berbagai persoalan geopolitik dunia? Dan di sinilah penelitian ini menjadi penting. 

Akhirnya, Hasto mengatakan dirinya merumuskan masalah dalam empat pertanyaan penelitian.

Baca Bu Mega & Sejumlah Profesor, Penguji Sidang S3 Sekjen Hasto

Rektor Unhan Amarulla Oktavian.

"Pertama, apa dan bagaimana pemikiran geopolik Soekarno dan pengaruhnya bagi kepentingan nasional Indonesia? Kedua, bagaimana pengaruhnya terhadap dunia? Ketiga, bagaimana pengaruh dan dampaknya pada masa pemerintahan Presiden Soekarno? dan keempat, bagaimana relevansi dan implementasinya terhadap kebijakan pertahanan negara paska Soekarno?," urai Hasto.

Sekjen PDI Perjuangan ini menyebutkan dari disertasinya bisa didapat manfaat akademis untuk mengonstruksikan secara teoritis pemikiran geopolitik Soekarno.  Sementara manfaat praktis, secara makro misalnya, sebagai pengarus-utamaan kebijakan pembangunan nasional, kepentingan nasional, pertahanan negara, dan kebijakan luar negeri.

Quote