Ikuti Kami

Sekjen Hasto: FIFA Standar Ganda, Berani Hukum Rusia Tapi Takut Sama Israel

Hasto: Ada standar ganda dari FIFA yang harus kita kritisi sebagai anak bangsa. Kita enggak bisa menutup mata urusan kemanusiaan.

Sekjen Hasto: FIFA Standar Ganda, Berani Hukum Rusia Tapi Takut Sama Israel
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengaku heran dengan FIFA yang takut menghukum Israel setelah melakukan kekejaman kepada Palestina.

Hasto merespons penolakan terhadap Tim Nasional (Timnas) sepak bola Israel untuk bertanding di Bali di ajang Piala Dunia U-20.

Baca: PDI Perjuangan Lobi Presiden Jokowi Tolak Timnas Israel Sejak Agustus 2022

"Artinya ada standar ganda dari FIFA yang harus kita kritisi sebagai anak bangsa. Kita enggak bisa menutup mata urusan kemanusiaan," ujar Hasto dalam Political Show CNN Indonesia TV, Senin (27/3).

Menurut Hasto, FIFA hanya berani menghukum Rusia saja karena berperang dengan Ukraina namun takut memberi sanksi kepada Israel yang terus menghunjam Palestina.

"FIFA berstandar ganda. Terhadap Rusia dia menghukum, terhadap Israel dia tidak punya keberanian menghukum lalu kita diam, kita membela?" tuturnya.

Oleh sebab itu, menurutnya, Gubernur Bali Wayan Koster harus didukung sebagai anak bangsa yang menjalankan tugas kemanusiaan.

"Makanya kita dukung Pak Koster, karena dia menjalankan tugas seperti Polandia dan Eropa Barat untuk menolak itu (perang)," kata dia.

Ia juga menegaskan Benjamin Netanyahu terpilih kembali sebagai Perdana Menteri pada November 2022 kelompok sayap kanan Israel melakukan aneksasi dan gerakan-gerakan antikemanusiaan.

"Ini yang menyadarkan kita bahwa ternyata sejarah kita untuk gilang gemilang di dalam membela kemerdekaan Palestina," ucapnya.

Baca: Bung Karno Perintahkan Indonesia Tolak Lawan Israel di Piala Dunia 1958 Demi Palestina

Hasto mengingatkan bahwa kompleks Senayan merupakan salah satu upaya dan bantuan dari Palestina. Oleh sebab itu, ia meminta semua pihak tak membutakan sejarah.

"Kalau nggak ada Palestina, enggak ada kan nggak kompleks Senayan. Kita terbutakan oleh sejarah, jadi mari kita kembalikan kepada semangatnya bahwa olahraga tidak bisa terlepas dari kemanusiaan," ujar Hasto.

Quote