Ikuti Kami

Semprot Babe Haikal, Organisasi Anda Berazas Pancasila?

Deddy menyarankan agar pihak yang menolak RUU HIP untuk membaca kembali pidato Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945.

Semprot Babe Haikal, Organisasi Anda Berazas Pancasila?
Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevri Sitorus 'menyemprot' Jubir PA 212 Haikal Hassan dalam diskusi di sebuah stasiun televisi swasta baru-baru ini. 

Diskusi itu merespon pembakaran  bendera Partai dalam aksi demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) pada Rabu (24/6) lalu.

Baca: Trisila Ateistik? AHY Kurang Baca, Segera Kursus Politik!

Dalam diskusi itu, Haikal Hassan, yang biasa disapa Babe Haikal menanyakan perihal partai apa saja yang mengupayakan RUU HIP, selain PDI Perjuangan. 

Babe Haikal juga menekankan bahwa yang disoroti para penolak RUU HIP adalah Ekasila dan Trisila. Selain itu, istilah Ketuhanan yang berkebudayaan juga dipermasalahkan.

Mendengar 'ocehan' Babe Haikal itu, Deddy Sitorus pun menanggapinya. Anggota DPR dari Dapil Kalimantan Utara ini menganggap Haikal Hasan telah lepas dari konteks.

Menurut Deddy Sitorus, Babe Haikal Hassan tak paham persoalan namun sudah berani menyimpulkan.

"Saya kira inilah lepas dari konteks tidak memahanmi secara utuh tapi sudah berani berkesimpulan," kata Deddy Sitorus.

Deddy Sitorus menerangkan trisila dan ekasila merupakan bagian dari pidato Presiden Soekarno.

"Pertama saya ingin katakan trisila dan ekasila itu bagian utuh dari pidato Soekarno, jangan dibingungkan dengan keputusan Pancasila 18 Agustus itu sudah final dan mengikat, itu terlalu jauh mikirnya, " kata Deddy Sitorus.

Untuk itulah, menurut Deddy Sitorus, trisila dan ekasila merupakan sebuah tawaran.

Deddy menyarankan agar pihak yang menolak RUU HIP untuk membaca kembali pidato Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945. 

"Jadi kalaupun diletakkan dalam konteks sejarahnya itu sebuah tawaran,makanya teman yang menolak baca dulu pidato Soekarno 1 Juni," kata Deddy Sitorus.

Baca: Darimana Asal Bendera PKI Yang Turut Dibakar? 

Deddy juga menyarankan agar pihak yang menolak untuk membaca isi notulen dari rapat di DPR.

"Silakan baca notulen rapatnya, silahkan dengar rekaman baleg itu di DPR, baru anda bisa berpendapat, jadi kalau ke PDI Perjuangan kita bisa buktikan tidak asal ngomong, " kata Deddy Sitorus.

Deddy juga menanggapi soal Ketuhanan yang Berkebudayaan yang sebelumnya ditanyakan Haikal Hasan.

Deddy Sitorus kembali meminta Babe Haikal untuk membaca.

"Anda tadi menanyakan Ketuhanan yang Berkebudayaan, baca dulu Pancasila 1 Juni apa yang dimakasud,lalu bagaimana Ketuhanan di bawah baca dulu filosoifnya. Apa itu semua dimaksudkan mengganti Pancasila 18 Agustus? Tidak sama sekali! Tidak ada niatan itu, jadi jangan sembarang berkonklusi," kata Deddy Sitorus.

Kemudian, Haikal Hassan tiba-tiba saja menyinggung soal anggaran dasar rumah tangga PDI Perjuangan.

Deddy Sitorus menegaskan anggaran dasar dan rumah tangga merupakan urusan PDI Perjuangan.

Deddy Sitorus lantas mengatakan PA 212 sendiri belum tentu Pancasila.

"Anggaran dasar PDI Perjuangan itu urusan organisasi PDI Perjuangan, organisasi anda aja belum tentu Pancasila itu," tegas Deddy Sitorus.

Quote